Kutai Barat (Dayak News) – Peringatan Hari Sungai Nasional (HSN) ditetapkan setiap tanggal 27 Juli oleh pemerintah. Ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai. Dan di dalam Pasal 74 menyebutkan dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar peduli terhadap sungai.
Momen ini menjadi tepat untuk kita segera mengevaluasi kondisi sungai-sungai yang ada. Dan memberikan gambaran kompleksitas permasalahan sungai dari hulu hingga hilir, baik sungai prioritas maupun sungai non prioritas.
Namun tidak demikian yang terjadi di salah satu sungai yang ada di Bumi Tanaa Purai Ngeriman, Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Sehari setelah peringatan Hari Sungai Nasional 2021, masyarakat dari Kecamatan Damai, Muara Lawa dan Muara Pahu berduka.
“Hal ini terjadi karena sungai Kedang Pahu yang menjadi sumber kehidupan masyarakat nampak berubah warna menjadi coklat pekat dan berbau akibat tercemar limbah”.
Seperti yang media dayaknews.com kutip dari postingan akun facebook Shalsa Nur dan Info Kubar didalam grup Keluhan dan Saran Warga Kubar & Kaltim.
Dia mengatakan “Miris hati lihat air sungai kedang pahu keruh, berlumpur, kotor tidak layak di konsumsi oleh masyarakat karena limbah, entah tambang batubara ataukah perkebunan kelapa sawit,” kata Shalsa Nur
Demikian juga akun Info Kubar menuliskan, “Warga Damai terkejut dengan tercemar nya sungai kedang pahu. Air berubah menjadi keruh, berbusa dan berbau. Pihak kecamatan sedang lakukan penelusuran asal muasal sumber pencemaran,” tulisnya.
Kita ketahui bersama bahwa sungai merupakan salah satu sumber utama kehidupan, tak hanya bagi manusia tapi bagi kelangsungan sebuah ekosistem.
Saat ini tak bisa dipungkiri, perilaku masyarakat kita sangat buruk terhadap sungai. Meski menyadari pentingnya eksistensi sungai, tapi banyak pihak yang justru menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.
Untuk menjaga kelestarian sungai, bisa dimulai dari diri sendiri dan keluarga kita sejak dini. Serta ayo kita jaga ekosistem sungai demi keberlangsungan kehidupan manusia (JHY).
