Tebing Tinggi (Dayak News) – Alih teknologi cangkang kulit telur menjadi kalsium karbonat yang diinisiasi oleh Dharma Wanita Persatuan Tingkat Kota Tebing Tinggi dilaksanakan dengan sukses pada hari Rabu, 11 September 2024, bertempat di Gedung Hj. Sawiyah, Jl. Dr. Sutomo, Tebing Tinggi. Acara ini dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga selesai dengan antusiasme tinggi dari para peserta.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini adalah Dr. Muhammad Sontang Sihotang, S.Si., M.Si, seorang peneliti dari Pusat Unggulan Ipteks Universitas Sumatera Utara (USU) Medan, yang memberikan materi mengenai pengolahan limbah cangkang telur menjadi tepung kalsium karbonat. Teknologi ini sangat bermanfaat bagi para Ibu-Ibu Dharma Wanita, khususnya dalam memanfaatkan limbah rumah tangga untuk kebutuhan kesehatan keluarga dan juga sebagai peluang usaha berbasis ekonomi sirkular.
Dalam paparannya, Dr. Muhammad Sontang Sihotang menjelaskan, “Teknologi ini sejalan dengan beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDG’s), terutama SDG 12: Responsible Consumption and Production. Dengan mengolah limbah menjadi bahan bernilai tambah seperti kalsium karbonat, kita menerapkan prinsip zero waste dan mendukung circular economy. Limbah yang dulunya tidak berguna kini memiliki nilai ekonomi dan dapat digunakan dalam produk pangan atau kesehatan. Selain itu, inisiatif ini juga mendukung SDG 3: Good Health and Well-being karena kalsium yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui produk pangan yang lebih bergizi.”
Selain manfaat kesehatan, inisiatif ini juga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dr. Sihotang menambahkan, “Pemanfaatan limbah cangkang telur oleh pelaku UMKM seperti yang dilakukan Dapur Uniee dengan produknya antara lain Roti Mocca Ceres & Char Bread Berkalsium yang merupakan salah satu contoh bagaimana SDG 8: Decent Work and Economic Growth dapat diwujudkan. Teknologi ini memberikan peluang usaha baru yang mendukung perekonomian lokal, terutama bagi pelaku UMKM dan ibu rumah tangga.”
Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Tebing Tinggi, Ny. Hj. Umi Kalsum Kamlan Mursyid, S.Tr. Keb., Bd, menyampaikan apresiasi yang besar terhadap kegiatan ini. Menurutnya, alih teknologi ini memberikan keterampilan baru bagi para ibu rumah tangga yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan keluarga tetapi juga memiliki potensi untuk menambah penghasilan melalui pengembangan produk turunan yang berbasis kalsium. “Kami sangat menyambut baik program ini karena sesuai dengan tujuan kami untuk memberdayakan para ibu-ibu Dharma Wanita dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Ini adalah bentuk nyata dari penerapan green economy, di mana produk yang ramah lingkungan dapat dikembangkan dari limbah rumah tangga,” ujarnya.
Di sela-sela acara, Ibu Hj. Umi Kalsum juga diwawancarai oleh wartawan Dayak News. Dalam wawancara tersebut, beliau menyampaikan harapan besar agar sosialisasi alih teknologi seperti ini dapat terus dilanjutkan di masa mendatang. “Kami berharap, pada bulan-bulan berikutnya, bersamaan dengan pelaksanaan arisan PKK Tebing Tinggi, kami bisa melanjutkan sosialisasi seperti ini. Kami juga memohon kepada Ibu Ketua PKK Tebing Tinggi, Nyonya Dr. Moettaqien Hasrimi, S.STP., M.Si., yang merupakan Pj. Walikota Tebing Tinggi, untuk turut serta dalam kegiatan ini. Sosialisasi alih teknologi ini sangat penting untuk terus dimasyarakatkan demi tercapainya zero waste, memperpanjang siklus hidup limbah sesuai dengan konsep circular economy, menerapkan beberapa indikator ke-3, 8 & 12 dari SDG’s dan mendukung ekonomi hijau,” ungkap Hj. Umi Kalsum.
Salah satu peserta, yang juga merupakan pelaku UMKM, Dapur Uniee, berhasil memanfaatkan teknologi ini dengan mengaplikasikan kalsium dari limbah cangkang telur ke dalam produk inovatifnya antara lain, yaitu Roti Mocca Ceres Berkalsium. “Dengan memanfaatkan teknologi ini, kami tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga menciptakan produk yang bernilai tambah dan memiliki potensi pasar yang baik,” ungkap pemilik Dapur Uniee.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Ketua Unit Dharma Wanita BAPPEDA Tebing Tinggi, Afrieda Wahyuni, S.Sos., yang juga merupakan Nyonya Kepala BAPPEDA Tebing Tinggi, Erwin Suheri Damanik yang mengatakan Program ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesejahteraan ekonomi para anggota Dharma Wanita. Beliau juga menambahkan, “Kita menerapkan pendekatan hepta helix dalam kegiatan ini, di mana kolaborasi antara akademisi, pemerintah, pelaku usaha, masyarakat, dan sektor lainnya menciptakan sinergi yang dapat membawa manfaat besar bagi semua pihak.”
Konsep zero waste dan circular economy yang diterapkan dalam program ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan. Tidak hanya mengurangi jumlah limbah yang dibuang, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi dari bahan yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Hal ini juga sesuai dengan konsep green economy yang bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Dengan adanya pelatihan ini, para ibu rumah tangga diharapkan mampu mengolah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai tambah yang dapat menunjang perekonomian keluarga. Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari para peserta yang berharap alih teknologi semacam ini dapat terus dikembangkan di masa mendatang, demi kesejahteraan dan kemandirian ekonomi keluarga. (msontangsiho/ms2)