TIDAK ADA PARTAI FINAL IDAMAN EURO 2020

oleh -
oleh
TIDAK ADA PARTAI FINAL IDAMAN EURO 2020 1

Palangka Raya (Dayak News) –Setelah memasuki fase semifinal Euro 2020 yang akan digelar mulai esok Selasa (6/7) dan Rabu (7/7) yang mempertemukan empat tim lolos – Italia versus Spanyol dan Denmark versus Inggris, kita tidak bisa menilai tim-tim mana yang ideal untuk bertarung di partai final.

Sejauh perhelatan Euro kali ini Italia paling konsisten dengan kemenangan murni dari fase grup hingga perempat final. Spanyol dan Inggris tidak pernah kalah meskipun memperoleh perlawanan sengit dari lawan-lawannya. Sementara hanya Denmark yang pernah mengalami kekalahan dari Finlandia di awal fase grup B.

Secara skor penilaian maka Italia di atas kertas yang paling diunggulkan kali ini. Disusul Inggris yang belum pernah kebobolan sekalipun. Setelah itu Spanyol dan terakhir Denmark.

Walaupun begitu di lapangan ada hal-hal yang patut dipertimbangkan juga melihat fenomena tim-tim semifinalis kali ini.

Secara khusus terhadap fenomena ledakan Dinamit Denmark yang terus menggejala. Tidak ada yang tahu sampai di mana Denmark terus akan menggelegar. Usai dikalahkan Finlandia di fase grup, Denmark yang menerima motivasi solidaritas pada Christian Eriksen yang mengalami serangan jantung di lapangan sehingga harus istirahat total bermain bola. Fenomena ini jelas menjadi support sendiri bagi rekan-rekan Eriksen untuk mempersembahkan gelar juara Euro. Motivasi seperti ini sangat kuat dan jauh berdampak ketimbang taktik dan strategi di atas lapangan.

Spanyol yang mengubah gaya bermain tiki-taka dalam dua laga awal di grup E, sukses mengubah peta jalan maju Matador hingga menghentikan Swiss di perempat final melalui drama adu penalti. Jika Spanyol terus bermain terbuka dan menyerang alih-alih hanya menguasai bola lebih banyak, maka niscaya Spanyol akan membahayakan bagi Italia.

BACA JUGA :  KEKALAHAN DUA TUAN RUMAH

Inggris memang semakin baik dengan permainan kecepatan dan memanfatkan sayap-sayapnya dari mana umpan-umpan silang ke muka gawang lawan siap disambut Harry Kane atau Raheem Sterling. Inilah kesempatan terbesar Inggris untuk menjadi juara Euro untuk pertama kalinya.

Tetapi tidak ada yang mudah diprediksi antara keempat tim ini yang mana yang paling ideal untuk berlaga di partai final 12 Juli nanti.

Siapapun yang akan menuju final nanti adalah tim-tim yang terbaik sejauh turnamen ini. Keempat tim semifinalis ini sudah cukup konsisten memainkan sepakbola menyerang. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.