Palangka Raya, 17/1/20 (Dayak News). Wacana kebijakan pemerintah republik indonesia (RI) yang akan menghapus subsidi tabung gas LPG 3 KG berimbas kepasa rakyat kecil dan menengah yang memang menggunakan LPG 3 kg tersebut sebagai rumah tangga miskin.
Di Palangka Raya, meskipun masih dalam skala wacana tetapi sudah mulai masyarakat kecil susah untuk mendapatkannya bahkan ditingkat pengecer, tabung gas dibandrol sebesar Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu.
Salasiah (50) warga jalan Jati Palangka Raya menuturkan dalam beberapa minggu tepatnya sebelum tahun baru 2020 lalu, warga dikompleknya mulai susah sudah untuk mendapatkan gas LPG 3 kg tersebut, bahkan ditingkat pangkalan yang biasa 2 tabung dibatasi hanya 1 tabung per Kepala Keluarga (KK).
Hal serupa diungkapkan Selvi (34), ibu muda ini mengeluhkan susahnya mendapatkan Gas LPG khususnya yang ukuran 3 kg. Jikalaupun ada pasti terlambat karena dibatasi. Meskipun dipangkalan dekat rumahnya masih menerapkan harga HET sebesar Rp 20 Ribu dan 2 tabung per KK, namun kadang tabung isi barunya bisa habis sebelum antrian selesai.
“Kadang baluman habis antrian nih, sudah habis am tabung gas yang isi hanyarnya, maantri bepanas bahujung lapahnya,” ungkap Selvi.
Salasiah dan selvi selaku ibu rumah tangga mengharapkan kepada pemerintah agar tidak usah lagi membuat kebijakan yang tidak pro rakyat kecil seperti mereka, dan mengharapkan wacana penghapusan subsidi bisa dibatalkan karena jika tanpa subsidi tersebut pemerintah menyuruh masyarakat kembali ke jaman kayu bakar, hal tersebut dipastikan pihak agen, pangkalan dan eceran akan bermain harga gas LPG 3 KG tersebut. (AJN/BBU)