MTsN BARSEL GELAR IHT

oleh -
oleh
MTsN BARSEL GELAR IHT 1

Buntok, 23/6/2020 (Dayak News). Agar pelaksanaan Kurikulum 13 berjalan optimal, maka MTs Negeri Barito Selatan (Barsel) menggelar In House Training (IHT) pelaksanaan Kurikulum 2013. Kegiatan dilaksanakan pada 23-25 Juni 2020.

Pada kegiatan yang dilaksanakan di aula MTsN Barsel dengan mengikuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan jaga jarak tersebut, Kepala Kantor Kemenag Barsel, H Tuaini Ismail MAg, selain membuka, juga memberikan pengarahan tentang kebijakan Kantor Kemenag Barsel dalam pembinaan Implementasi Kurikulum 13.

Menurut Tuaini, pola pembelajaran harus punya planning agar bisa menghasilkan ouput yang baik.sehingga dirinya mempersilahkan sekolah untuk melakukan pengembangan, selama kegiatan tersebut tidak menggangu mata pelajaran yang lain.

“Jangan sampai dengan adanya muatan lokal, menghilangkan atau mengganggu pelajaran yang lain,” katanya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan Barsel H Suaib, mengapresiasi MTSN yang telah mengembangkan kurikulum 13 dengan menambah mata pelajaran mulok dengan memberikan peserta didik pelajaran Tahsin /Tahfizh.

“Apa yang telah dilakukan pihak MTsN diharapkan menjadi contoh bagi sekolah lain, karena sangat pentingnya membaca Al Qur’an dengan baik dan benar, sesuai dengan mahrajal huruf, karena banyak orang bisa membaca Al Qur’an, tapi tidak banyak yang bisa membaca dengan tajwid yang benar,” jelasnya.

Sementara itu Kepala MTsN Barito Selatan Tintin Kusumaningtyas,SPd mengatakan bahwa peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari guru dan tenaga pendidik MTs Negeri Barsel yang berjumlah 30 orang.

“MTsN Barsel berupaya untuk mengembangkan kurikulum 13 dengan menambah mata pelajaran Mulok, materi yang kita berikan kepada peserta didik kami adalah mata pelajaran Tahsin dan Tahfizh,” katanya.

Dijelaskan Tintin, salah satu alasan pihaknya memilih muatan lokal dengan mapel Tahsin/Tahfiz sebagai jawaban dari keinginan dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya cara membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai mahrajal huruf.

BACA JUGA :  DINKES BARSEL BASMI SARANG NYAMUK

“Banyak orang bisa membaca Al Qur’an, tapi cara membaca dengan tajwid yang benar kurang jumlahnya,” katanya.

Masih dikatakan kepala MTsN, pihaknya tidak semata – mata menyiapkan mapel, karena hasil pengamatan beberapa tahun terhadap peserta didik, kemudian menangani permasalahan tersebut lewat ekstra kurikuler dan pembiasaan membaca Al Qur’an tiap pagi secara bersama, tapi hasilnya belum maksimal.

Untuk itu pihaknya melakukan evaluasi dari hasil pengamatan dan penanganan yang sudah di lakukan, dan hasil pihaknya telah membentuk tim pengembang kurikulum yang bertugas menggodok batasan – batasan materi untuk jenjang kelas dan membuat tujuan, sasaran, alokasi waktu dan KKM pada mapel Tahsin/Tahfiz.

“Tujuan kami mengembangkan kurikulum mata pelajaran mulok Tahsin dan Tahfiz, karena sesuai dengan misi MTsN, bahwa setelah peserta didik lulus, mampu membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan mahrajal huruf, serta hafal juz 30,” tandasnya. (Ren/Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.