Muara Teweh (Dayak News) – Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026 untuk Kecamatan Lahei Barat digelar di Aula Iya Mulik Bengkang Turan, Kantor Kecamatan Lahei Barat, pada Senin (17/2/2025). Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan guna membahas prioritas pembangunan di wilayah tersebut.
Musrenbang ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Barito Utara, Eveready Noor. Hadir pula Wakil Ketua II DPRD Barito Utara, Hj Henny Rosgiaty Rusli, bersama sejumlah anggota DPRD lainnya seperti Ardianto, Patih Herman AB, Hj Sri Neni Trianawati, Naruk Saritani, H Suparjan Efendi, dan Rujana Anggraini. Selain itu, turut hadir kepala perangkat daerah, unsur tripika, serta berbagai undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hj Henny Rosgiaty Rusli mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam mencari solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi Kecamatan Lahei Barat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mempercepat pembangunan.
“Masalah yang dihadapi Kecamatan Lahei Barat memerlukan perhatian serius. Salah satunya adalah infrastruktur jalan dan pasokan listrik yang masih terbatas. Kami mengimbau agar semua pihak dapat bekerja sama, baik dari pemerintah daerah maupun dunia usaha, untuk mendukung percepatan pembangunan yang lebih merata,” ujar Hj Henny Rosgiaty Rusli.
Ia juga menambahkan bahwa forum Musrenbang ini diharapkan dapat mencapai kesepahaman antara pemerintah dan masyarakat mengenai prioritas pembangunan yang harus dilaksanakan, dengan mempertimbangkan keterbatasan anggaran yang tersedia.
Usulan Prioritas Pembangunan
Kecamatan Lahei Barat dalam Musrenbang ini memaparkan sejumlah usulan prioritas yang mencakup pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Usulan tersebut antara lain:
- Pembangunan jalan, pagar Puskesmas, pagar sekolah, pagar lapangan bola, serta pagar kantor Camat.
- Pembangunan pelabuhan desa, tribun, gedung olahraga (GOR), rumah dinas guru, peningkatan jalan, pembangunan jembatan, turap, dan pengaspalan jalan.
- Program rehabilitasi meliputi Puskesmas, Pustu, jalan, jembatan, pagar dan plafon sekolah, rumah dinas perawat, serta peremajaan jaringan listrik.
- Pengadaan bibit coklat dan mobil dinas sebagai bagian dari pengembangan sektor ekonomi.
Dalam sesi diskusi, berbagai isu pembangunan juga disoroti, termasuk kondisi jalan poros kecamatan yang belum mantap, khususnya ruas Nihan Hilir, serta kerusakan hampir semua jembatan semi permanen di wilayah tersebut. Pasokan listrik dari PLN yang belum menjangkau seluruh wilayah, termasuk Karamuan, serta masalah blankspot sinyal di beberapa desa juga menjadi perhatian utama.
Selain itu, masyarakat yang mayoritas bertani menghadapi tantangan harga komoditas karet yang terus menurun. Beberapa warga juga masih terlibat dalam aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI), yang menjadi perhatian pemerintah dalam upaya penertiban dan pemberdayaan ekonomi alternatif.
Dengan semangat kebersamaan dan koordinasi yang baik, diharapkan usulan-usulan prioritas yang diajukan dalam Musrenbang ini dapat terakomodasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mendatang, demi kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Lahei Barat. (Ist)
