KUTAI BARAT, 9/7/19 ( DAYAK NEWS ). Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas ( ALISTHER ) bekerja sama dengan Komisi Pengawasan Pupuk dan Petisida (KP3) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Barat (Kubar), melaksanakan Pelatihan Herbisida Terbatas Pakai, kepada kelompok tani yang berada di Kubar.
Kegiatan pelatihan Herbisida terbatas pakai, dilaksanakan di Aula BPU Kec. Barong Tongkok, dihadiri oleh 100 orang petani, dari berbagai kelompok tani di beberapa kecamatan yang ada di Kutai Barat, Selasa (9/7/19).
Dalam sambutannya dan sekaligus membuka acara pelatihan tersebut, Sekretaris Dinas Pertanian Kubar, Nanang Adriani, mewakili Kepala Dinas Pertanian Kubar, menyampaikan bahwa acara pelatihan ini sangat baik dan sangat positif, agar petani bisa mengetahui bagaimana cara menggunakan herbisida secara benar serta untuk meningkatkan pengetahuan petani di Kubar tentang SOP penggunaan herbisida.
Ia juga meminta agar kegiatan yang pertama kali dilakukan ini jangan hanya sekali, namun harus menjadi program yang berkesinambungan atau berlanjut, harap Nanang Adriani.
Ditempat yang sama, Perwakilan ALISTHER Pusat, Fajar Bagus Fadhilah mengatakan, ada empat materi yang akan kita berikan kepada peserta pelatihan, sesuai petunjuk dari Kementrian Pertanian RI dan Kementrian Kesehatan RI .
Pertama, peraturan dan perijinan petisida, kedua,pemahaman label dan pemusnahan limbah, ketiga , terori kalibrasi (pemeliharaan Suprayer) dan ke empat , praktek.
Agar petani kita bisa menggunakan petisida atau herbisida secara baik dan benar, sehingga petani tau cara menghilangkan dampak negatif penggunaan herbisida terhadap lingkungan dan kesehatan penggunanya sendiri, harapnya.
Ketua ALISTHER Kaltim dan Kaltara, Abdul Muin, saat wawancara langsung dengan awak media, menjelaskan, program ini sebagai edukasi untuk petani, terutama masalah safety penggunaan herbisida.
Selama ini banyak petani menggunakan herbisida secara sembrono, sehingga kita mempunyai kewajiban, bagaiman cara petani menggunakan herbisida dengan tepat sasaran dan petani aman dalam menggunakan herbisida, ujarnya.
Ditambahkannya, tahun 2018 yang lalu petani sudah kita latih ada 200 orang dan tahun 2019 ini kita akan latih 200 orang petani. Kubar 100 orang petani dan Kutai Timur (Kutim) 100 orang petani. Harapan kita kegiatan ini terus berlanjut, Kubar salah satu daerah yang menggunakan herbisida sangat banyak. Dengan adanya pelatihan ini, petani – petani kita nantinya mempunyai pengetahuan yang memadai, kemudian disebarkan kepada petani yang lain, harap Ketua ALISTHER Kaltim dan Kaltara.
Sementara itu menurut Ibu Rinayati, petani asal Kampung Geleo Baru, Kec. Barong Tongkok-Kubar, Pola pertanian kita selama ini tidak beraturan dalam penggunaan herbisida, hingga berpengaruh terhadap kesuburan tanah pertanian yang ada.
Dengan adanya pelatihan ini, semoga bisa mengubah pola petani dalam hal penggunaan herbisida, agar tidak mengganggu hasil pertanian dan lingkungan, ucap Ibu yang juga pengurus kelompok tani ini. ( Dayak News/JHY/BBU)