Kuala Kurun (Dayak News) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bekerja sama dengan Poltekkes Palangka Raya menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) untuk mengkaji faktor sosio-ekonomi dan demografi serta dukungan pemerintah daerah pada keluarga dengan balita stunting di Kabupaten Gunung Mas. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Bapperida Kabupaten Gumas pada Jumat (14/06/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Gumas, Richard, yang diwakili oleh Kepala Bapperida Gumas, Yantrio Aulia, menyampaikan terima kasih kepada tim peneliti yang hadir. Ia berharap kajian tersebut dapat mengidentifikasi hal-hal yang selama ini terlewatkan atau belum optimal dilaksanakan sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk kebijakan selanjutnya.
Menurut Yantrio, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21.5%, di Kalimantan Tengah (Kalteng) sebesar 23.5%, dan di Kabupaten Gunung Mas sebesar 12.9%.
“Melihat angka prevalensi stunting di Kabupaten Gumas yang lebih rendah dibanding angka nasional dan provinsi, kita cukup berbangga karena kerja keras kita selama ini tidak sia-sia. Upaya ini bukan hanya tentang penurunan angka prevalensi, tetapi juga peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),” jelas Yantrio.
Ia menambahkan, “Mari bekerja dan maju bersama garda terdepan dalam menurunkan stunting. Tanpa aksi nyata, penurunan stunting hanya ramai sebagai wacana dalam forum diskusi, tetapi sepi dalam implementasi.”
Pada kesempatan yang sama, Ketua Peneliti, Nila Susanti, menekankan pentingnya kajian faktor sosio-ekonomi dan demografi serta dukungan pemerintah daerah pada keluarga dengan balita stunting. Menurutnya, stunting merupakan masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan pendekatan komprehensif dari berbagai aspek, termasuk aspek sosio-ekonomi, demografi, dan dukungan pemerintah.
“Kami berharap melalui diskusi ini, para peserta dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan ide-ide inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan upaya dalam penanggulangan stunting di Indonesia. Mari kita bersama-sama mencari solusi terbaik untuk memberikan perlindungan dan perhatian yang lebih baik kepada balita yang mengalami stunting, serta mendukung keluarga-keluarga yang membutuhkan bantuan,” tutup Nila.
Kegiatan ini dihadiri oleh kepala OPD terkait atau yang mewakili serta tamu undangan lainnya. Dengan adanya FGD ini, diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang efektif dan aplikatif untuk penanggulangan stunting di Kabupaten Gunung Mas. (Ist)