Palangka Raya, 13/7/2020 (Dayak News). Entah harus bagaimana lagi, Satuan Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Kota Palangka Raya memutus penyebaran virus corona di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Para pedagang di pasar besar sebagai pemegang rekor tertinggi terkonfirnasi posirif virus penyakit mematikan ini masih ngotot menolak program ravid test.
Wartawan Dayak News yang memantau proses ravid test menyaksikan, hingga kini masih banyak pedagang yang menghindar dan tak bisa bekerja sama saat rapid test masal.Meskipun dilakukan sistem door to door oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.
Seperti terlihat, Senin pagi (13/7/2020) masih nampak kios-kios pedagang dan pelaku usaha yang tutup bahkan ada yang sengaja mengunci diri didalam kios dagangannya hanya karena ingin menghindari diri dari Petugas Kesehatan yang ingin melaksanakan Rapid Test.
Tak hanya itu, disalah satu blok pasar ada pedagang yang terang-terangan menolak rapid test dengan alasan dia habis minum obat dan tidak mau dirapid karena dipastikan akan keluar hasil reaktif.
“Ulun kada mau dulu di rapid test, ulun imbah minum obat tensi, kena mun ulun dirapid test pasti hasilnya positif karena pengaruh obat, padahal ulun sehat wal afiat,” tuturnya Hamidah dengan logat bahasa Banjar.
Meskipun masih banyak pedagang dan pelaku usaha di komplek Pasar Besar enggan melaksanakan rapid test dengan berbagai alasan, namun petugas masih terus berupaya memberikan pelayanan Humanis kepada siapa saja yang dengan sukarela ikut melaksanakan rapid test termasuk pedagang dan pengunjung pasar besar. (AJN/BBU).