Kasongan, (Dayak News) – Kesekian kalinya, bangunan untuk penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (PAMSIMAS) gagal. Kali ini terjadi di Desa Tewang Manyangen Kecamatan Pulau Malan Kabupaten Katingan. Program itu terkesan hanya menghabiskan dana untuk membangun sarana air bersih tanpa memikirkan kegunaan dan manfaat untuk masyarakat.
“Setelah proyek tersebut selesai memang tak berfungsi,” ungkap salah seorang pengurus desa yang enggan namanya disebutkan, Kamis (16/6 2022).
Kata dia, tandon air beserta pelengkap tersedia, tetapi pipa untuk distribusi ke konsumen tidak ada. Jadinya bangunan tersebut dibiarkan tanpa manfaat. Padahal dana yang digelontorkan untuk bangunan mencapai ratusan juta rupiah.
“Masyarakat terpaksa membuat sumur bor sendiri, karena jaringan distribusi dari bangunan PAMSIMAS tidak disediakan,” tuturnya.
Dirinya menilai proyek tersebut terkesan dipaksakan dan hanya menguntungkan pihak-pihak tertentu tanpa memikirkan nasib masyarakat.
“Sangat disayangkan dana ratusan juta rupiah terbuang percuma tanpa manfaat dan hanya menguntungkan segelintir orang,” tandasnya.
Sementara Kepala Desa Tewang Manyangen yang coba dikonfirmasi tak berada di tempat. Kondisi kantor terlihat dalam keadaan tutup.
“Kemungkinan Pak Kades ada kegiatan luar desa,” ungkap sumber ini.
Sekadar informasi Program PAMSIMAS di Kabupaten Katingan banyak mengalami kegagalan. Ambil contoh di Desa Tumbang Hiran, Tumbang Paku serta berbagai wilayah di Kecamatan Katingan Hulu.
Anehnya instansi terkait, Dinas Perumahan, Pertanahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Katingan terkesan tutup mata dengan peristiwa itu.
“Asset ini masih milik Dinas Perumahan, Pertanahan dan Kawasan Permukiman dan belum ada serah terima. Jadi kami tidak berani mencampuri urusan bangunan itu,” sebut Kades Tumbang Hiran beberapa waktu lalu. (Dan)
