Kotawaringin Barat Raih Adipura 13 Tahun Beruntun, Namun Kabel Semrawut dan Pasir di Jalan Jadi Sorotan Warga

oleh -
oleh
Kotawaringin Barat Raih Adipura 13 Tahun Beruntun, Namun Kabel Semrawut dan Pasir di Jalan Jadi Sorotan Warga 1

Pangkalan Bun (Dayak News) – Kotawaringin Barat (Kobar), kembali mencatatkan prestasi sebagai satu-satunya kabupaten di Kalimantan Tengah yang berhasil meraih Piala Adipura selama 13 tahun berturut-turut, sejak era Bupati H. Ujang Iskandar. Penghargaan ini merupakan bukti komitmen Kabupaten Kobar dalam menjaga kebersihan dan tata kelola lingkungan. Namun, di balik pencapaian ini, masih ada sejumlah persoalan yang belum teratasi di beberapa titik kota.

Sejumlah warga di Jalan HM. Rafii, Pangkalan Bun, merasa kecewa dengan kondisi kabel Telkom dan PLN yang tampak semrawut di beberapa ruas jalan utama yang ramai dilalui kendaraan bermotor.

Kabel yang menjuntai hampir menyentuh plangson dan terkesan tak teratur ini sudah menjadi pemandangan yang mengganggu, dan selama hampir seminggu, belum ada tindakan dari dinas terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ridwan, warga sekitar, mengungkapkan kekhawatirannya.

“Bentangan kabel yang semrawut itu dekat dengan kantor Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan bahkan kantor DPRD, tapi tidak ada yang peduli. Kami khawatir jika sewaktu-waktu ada angin kencang atau kondisi buruk, kabel-kabel ini bisa membahayakan keselamatan warga.”ujarnya.

Selain masalah kabel, warga juga mengeluhkan pasir yang berserakan di pintu masuk Pangkalan Bun Park, yang dapat membahayakan pengendara motor. Setiap malam, beberapa pengendara terjatuh akibat pasir yang berserakan dan tak kunjung dibersihkan.

“Pagi hari sekitar pukul 05.00 Wib , ada petugas kebersihan penyapu jalan yang bekerja dan mendapatkan honor dari Pemkab Kobar. Sayangnya, mereka tampak tidak pernah membersihkan pasir di depan Pangkalan Bun Park, padahal jaraknya sangat dekat dengan kantor Dinas Perhubungan dan DLH,” lanjut Ridwan.

Permasalahan lain yang disoroti warga adalah kondisi penerangan jalan umum (PJU) di Perumahan Beringin Rindang, yang memiliki dua tiang listrik besar namun sudah berbulan-bulan tidak berfungsi. Menurut Darma, warga Beringin Rindang, tak ada satu pun warga maupun pengurus RT yang melaporkan kondisi ini kepada dinas terkait.

“Daerah sini banyak dihuni para PNS, tapi tiang PJU yang mati ini seolah dibiarkan saja. Padahal, penerangan sangat penting demi keamanan lingkungan,” ujarnya.

Pantauan dayaknews.com pada Kamis, 31 Oktober 2024, masalah yang dikeluhkan warga memang terbukti benar. Kabel Telkom dan PLN di Jl. HM. Rafii tampak tidak teratur dan berpotensi membahayakan jika tidak segera diperbaiki. Begitu pula pasir yang berserakan di depan pintu gerbang Pangkalan Bun Park, yang seringkali menjadi penyebab kecelakaan pengendara motor.

Beberapa warga membandingkan kondisi saat Juni Gultom menjabat sebagai Plt dan Plh Sekda Kobar, yang dikenal responsif terhadap pengaduan masyarakat. Saat itu, setiap ada keluhan, Juni Gultom dengan sigap memanggil petugas Damkar dan DLH untuk membersihkan area yang kotor atau tidak tertata dengan baik.

“Sekarang, sepertinya kondisinya berbeda, mungkin mereka sibuk dengan tugas lain,” ujar Ridwan.

Dengan segala prestasi yang telah dicapai Kotawaringin Barat, warga berharap pemerintah daerah dan dinas terkait tetap memperhatikan hal-hal kecil yang berdampak langsung pada keselamatan dan kenyamanan warga. Keberlanjutan penghargaan Adipura akan lebih berarti jika kebersihan dan keamanan di seluruh titik kota dapat terjaga secara menyeluruh.(AR/GST).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.