Pangkalan Bun (Dayak News) – Penjabat (Pj.) Bupati Kotawaringin Barat, Budi Santosa, secara resmi meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD) bidang pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Barat. Peresmian ini berlangsung setelah Pj. Bupati memimpin apel pagi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), yang dilanjutkan dengan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan.Selasa 3 September 2024.
Acara peresmian ULD tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kotawaringin Barat, Rody Iskandar, serta Ketua Tim Penggerak PKK Kotawaringin Barat. Kehadiran mereka menambah semarak acara yang dianggap sebagai langkah penting dalam memberikan akses pendidikan yang lebih inklusif bagi anak-anak disabilitas di wilayah Kotawaringin Barat.
Pj. Bupati Budi Santosa menyampaikan bahwa peresmian ULD ini adalah bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kobar dalam memberikan layanan terbaik, mendukung, dan memfasilitasi hak-hak serta kebutuhan penyandang disabilitas. Budi Santosa menegaskan bahwa setiap individu, tanpa memandang kondisi fisik atau mental, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan dan kesempatan yang setara.
“Oleh karena itu, unit layanan disabilitas ini didirikan dengan tujuan untuk menjawab tantangan tersebut, memberikan dukungan yang komprehensif, serta memastikan bahwa penyandang disabilitas mendapatkan akses yang adil dan layak dalam berbagai aspek kehidupan,” ujar Budi Santosa.
Lebih lanjut, Budi Santosa menambahkan bahwa Pemkab Kobar terus berupaya menjamin akses pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan bagi penyandang disabilitas, serta membangun infrastruktur yang ramah disabilitas untuk menciptakan lingkungan yang bebas hambatan.
Sekda Kobar, Rody Iskandar, S.Sos, M.Si, menambahkan bahwa ULD ini adalah wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah daerah dalam mendukung pendidikan inklusif di Kobar.
“Kita tahu bahwa anak-anak didik kita yang berkebutuhan khusus harus mendapat pelayanan yang berdasarkan prinsip kesetaraan,” ujar Rody Iskandar.
Peresmian Unit Layanan Disabilitas ini menjadi tonggak sejarah bagi Kotawaringin Barat dalam upaya mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.(GST).
