Nanga Bulik – Dayak News.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, mengirimkan 15 orang personilnya untuk mengikuti pelatihan rescue di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hal ini dilakukan sebagai fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana untuk selalu sigap dalam menghadapi berbagai situasi pada saat dilapangan.
“Ada 15 orang personil tangguh Tim Reaksi Cepat (TRC) kita yang mengikuti pelatihan rescue penanggulangan bencana di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang mana sesuai jadwal dilaksanakan selama 4 hari,” kata Kepala BPBD Kabupaten Lamandau, Tiryan Kuderon, di Nanga Bulik, Rabu (14/11/18).
Ditambahkannya, dalam mengikuti program kegiatan tersebut personil dari BPBD setempat sebelumnya juga telah mengikuti test tertulis yang juga dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Timur untuk personel tangguh dalam pelatihan Rescue. Dari hasil tersebut sebanyak 15 orang yang dinyatakann telah lulus nantinya langsung dilatih dalam penanggulangan diperairan.
“Pelatihan rescue penanggulangan bencana ini dilaksanakan dan dipusatkan di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur yang mana akan bekerja sama dengan Badan Sar Nasional (Basarnas) Provinsi Kalimantan Tengah, untuk pelatihannya juga akan melakukan tentang penyelamatan korban baik di darat maupun di perairan,” jelasnya.
Selain itu juga ada beberapa materi yang akan disampaikan kepada calon relawan bencana yang meliputi latihan dasar Search and Rescue (SAR), penyiapan dapur umum. Dan pemenuhan gizi korban bencana, sistem penanggulangan bencana, hingga termasuk teknik-teknik identivikasi untuk penyelamatan terhadap korban.
Hal ini dilakukan sebagai fungsi koordinasi dan komando, bahwa personil ini memiliki tugas yang cukup berat pada saat menjalankan tugasnya, untuk itu peningkatan kapasitas harus dilakukan baik itu dari sektor sumber daya manusia, kelembagaan, dan sinergi dengan pihak terkait lainnya.
“Dengan adanya pelatihan yang diikuti akan diikuti ini nantinya diharapkan dapat membantu dalam penanganan bencana, selain itu peserta dapat membantu untuk memetakan potensi bencana yang terdapat pada daerah masing-masing,” demikian Tiryan Kuderon. (Dayak News/Fuad/BBU).