Medan (Dayak News) – Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Utara (PWI Sumut) akan mengintensifkan kerja sama dengan PWI Pusat dan Dewan Pers.
Kerjasama ini sebagai tindak lanjut advokasi terhadap perlindungan wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik di lapangan. Sebab, Dewan Pers yang bisa menjalin kerja sama dengan TNI-Polri sebagai preser pengamanan Undang-Undang No 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Jalinan kerja sama dengan PWI Pusat dan Dewan Pers sangat penting untuk menindaklanjuti pengamanan dan advokasi terhadap wartawan.
Dalam dua bulan terakhir menerima teror dan ancaman dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Bahkan salah seorang wartawan di Pematang Siantar tewas ditembak,” kata Ketua PWI Sumut, H Hermansjah SE saat silaturahmi antarwartawan anggota PWI Sumut di salah satu kafe di kawasan Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 16/7/2021.
Silaturahmi yang berlangsung kondusif dan sederhana dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) tersebut turut dihadiri sekretaris PWI Sumut, Edward Thahir; calon ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Sumut, Dedi Saputra SSos MA; ketua Persatuan Wartawan Polrestabes (Pewarta) Medan, Chairum Lubis; sejumlah pemimpin redaksi media cetak dan online serta sejumlah pengurus dan anggota PWI lainnya.
Terkait kesejahteraan wartawan yang semakin ketat dengan persaingan media cetak dan online, Hermansjah yang baru saja mendaftar sebagai calon ketua PWI Sumut periode 2021-2025 mengemukakan, ke depan PWI akan membuat rapat kerja daerah yang diharapkan akan lahir kompartemen wartawan-wartawan yang berdedikasi terhadap kemampuan olah pikirnya dalam memberhasilkan tingkat kesejahteraan wartawan tersebut.
“Apalagi melalui silaturahmi yang digelar kali ini, suatu pertemuan yang luar biasa. Banyak wartawan milenial yang kita harapkan bisa menjadi pemimpin di kepengurusan PWI ke depan. Kita harapkan juga muncul wartawan muda yang profesional berdedikasi tinggi, integritasnya juga terjaga dan punya kredibilitas dalam menjaga organisasi wartawan,” katanya.
Sebelumnya, Anang Anaz Azhar dalam kesempatan silaturahmi yang juga beragendakan masukan dan peran media cetak dan online di mata PWI Sumut itu, mengkhawatirkan nasib wartawan di era multiplatform atau perkembangan dunia digital dewasa ini.
Kekhawatiran itu, katanya, banyak media cetak yang mulai ditinggalkan pembacanya. Sejak 2010 hingga 2021, bisnis surat kabar cetak merosot tajam. Oplahnya terus berkurang, pembaca secara perlahan beralih ke media digital. Pemasukan iklan menurun drastis, bahkan tragisnya tak jarang media cetak harus gulung tikar karena tak mampu bertahan di tengah derasnya teknologi digital.
Berkembangnya internet dalam multidisiplin bidang menjadi pemicu utama ambruknya bisnis media cetak. Surat kabar yang dicetak dan didistribusikan kepada pembaca setiap harinya kalah cepat untuk bersaing dengan media baru yaitu media internet.
“Justeru itulah, kita berharap ada peran yang diambil kepengurusan PWI baru nantinya. Artinya bagaimana mencari solusi agar bisa bertahan di zaman digital seperti sekarang ini, sehingga kekhawatiran terhadap nasib wartawan bisa teratasi,” ingatnya(BA/DEN/rel)