Habib Haikal : Bersungguh-sungguhlah Beribadah 10 Hari Terakhir Ramadhan

oleh -
oleh
Habib Haikal : Bersungguh-sungguhlah Beribadah 10 Hari Terakhir Ramadhan 3

Medan, (Dayak News) – Bulan Ramadhan 1445 H yang penuh rahmat, berkah dan maghfirah tak lama lagi akan pergi semoga segala amal ibadah dalam bulan suci ini diterima oleh Allah SWT.

“Kini kita berada di penghujung bulan suci Ramadhan yang akan pergi.Karena itu pada malam-malam terakhir inilah kita harus bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah,” ingat Ustadz Habib Haikal Bin Hussein Alaydrus dalam tausyiahnya menjelang berbuka puasa bersama di kediaman Sayed Khairuzaman (Sayed Non) dan Cut Jufriani (Nini) Jalan Kiwi Sei Sikambing, Medan Sunggal, Sabtu 30/3/2024.

Habib Haikal : Bersungguh-sungguhlah Beribadah 10 Hari Terakhir Ramadhan 4

Rasulullah sangat bersungguh – sungguh beribadah pada 10 hari terakhir (bulan suci Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim).

“Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul Qadar (terjadi) pada sepuluh malam terakhir. Barangsiapa yang menghidupkan malam-malam itu karena berharap keutamaannya, maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang”.

Dihadapan ratusan tamu undangan, Habib Haikal melukiskan Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah sampai kakinya bengkak. Apalagi pada 10 malam terakhir.

“Tidak ada orang yang lebih bersungguh-sungguh beribadah kecuali Nabi Muhammad SAW sampai kaki beliau bengkak. Karena itu kita sejak awal Ramadhan harus fokus jangan di saat akhir bulan suci ini, ibadah kita semakin melorot. Seharusnya di akhir Ramadhan ibadah kita tingkatkan, ” harap Habib Haikal pada acara yang dihadiri ratusan warga, tokoh masyarakat, alim ulama, anggota DPR RI HM Husni Mustafa, SE, MM, sejumlah pengusaha seperti Ampon Sulaiman, H Armein Yusuf, Rizal ST, Zubir Kasim dan H Muhammad Jamil.

Ketika kita beribadah lanjut Habib Haikal yang terpenting adalah hikmah dari Allah. Justru itu, seluruh ibadah yang kita laksanakan terlebih dahulu kita membersihkan hati sebagai sumber penglihatan Allah. Artinya, Allah melihat hati kita. Hati yang bersih, ikhlas dan khusyuk. Termasuk saat mengeluarkan zakat, infaq, sedekah dengan ketulusan karena Allah.

BACA JUGA :  Kemenperin Kenalkan Industri Nasional Melalui Pameran Internasional

“Allah tidak memandang kita orang kaya, miskin dan jabatan tinggi melainkan hati yang bersih dari iri, dengki dan sombong. Kemudian bagaimana kita merasa dan melihat keagungan syiar Allah. Ketika diperintahkan kita berpuasa misalnya. Namun, puasa bukan cuma menahan lapar dan dahaga tapi puasa menyeluruh. Mohon maaf, binatang pun kadang berpuasa ketika belum mendapat makanannya. Lantas apa beda dengan kita ? Bila kita tidak melaksanakan dengan hati yang ikhlas. Sebab, puasa kita adalah puasa dengan hati,” papar Habib Haikal.

Habib mencontohkan orang berpuasa tapi berbohong, tipu daya, mengupat, mencaci orang lain. Maka, pada hakikatnya Allah tidak punya kepentingan kita berpuasa. Begitu juga misalnya dalam melaksanakan shalat kita sesuka hati. Kadang ada, kadang tidak. Setelah shalat pun kita tidak berpikir dan merenungkan keagungan Allah SWT.

Sebagai contoh kita melaksanakan shalat cepat cepat. Sebentar saja sudah selesai.Padahal Allah tidak membutuh apapun sama kita. Kita yang membutuhkan Allah. Bahkan ada orang mengajak berbicara tapi memaki orang lain. Katakan saja saya sedang berpuasa. Karena itu jika kita ingin.mendapat.keampunan Allah tidak bermusuhan dengan saudara, jaga silaturahmi jangan sampai terputus, berbuat baik kepada kedua orangtua kita. Sungguh sia-sia jika bulan suci berlalu kita tidak meraih apa-apa kecuali rasa lapar dan dahaga,” ingat Habib

Sebelumnya panitia kegiatan berbuka puasa bersama mewakili Sayed Non/Cut Nini menyampaikan terima kasih dan penghormatan kepada para tamu undangan yang telah berkenan berbuka puasa bersama sekaligus meningkatkan tali silaturahmi.

“Kami atas nama keluarga Sayed Non memohon maaf manakala dalam penyajian kami ada yang kurang berkenan di hati. Sekali lagi kami mohon maaf,” pintanya pada acara yang diselingi shalawat dan musik irama padang pasir.Acara buka puasa bersama diakhiri Shalat Tarawih berjemaah.(BA/Del)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.