Suara Anak Muda Sebagai Barometer Pemilu 2024

oleh -
oleh
Suara Anak Muda Sebagai Barometer Pemilu 2024 1

Jakarta (Dayak News)  Suara anak muda menjadi penentu utama dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebuah potensi yang perlu dimanfaatkan untuk membentuk arah perubahan dan kemajuan bangsa. Hal ini dibahas dalam webinar bertema “Anak Muda dan Kekuasaan” yang diselenggarakan oleh Apahabar Community pada Rabu (15/11).

Webinar kedua Apahabar Community ini menghadirkan narasumber seperti Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Pengamat Politik Ujang Komarudin, Ketua BEM Universitas Gajah Mada Gielbran Muhammad Noor, dan Runner-up Putri Otonomi Indonesia 2023 Karina Moudy.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengajak generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam membangun bangsa dengan semangat yang dimiliki seperti Bung Karno. Ia menekankan pentingnya kesamaan cita-cita dan nasib dalam membangun suatu bangsa.

“Suatu bangsa bukan sekadar wilayah dan rakyatnya. Harus ada kesamaan cita-cita dan nasib. Jadi, siapapun generasi pemegang kekuasaan selanjutnya harus mengingat hal ini,” ujar Bupati Trenggalek.

Menurutnya, generasi muda memiliki potensi besar dengan kemampuan yang dimiliki dalam menghadapi perkembangan zaman yang cepat. Kekuasaan, baginya, harus diemban dengan penuh tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan para pejuang sebelumnya.

Pengamat Politik, Ujang Komarudin, menegaskan bahwa bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini memberikan peluang besar bagi peran positif generasi muda dalam akselerasi kemajuan bangsa.

“Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) bagi pemimpin muda harus dilihat sebagai peluang bagi anak muda untuk bergerak dan mengambil peran di berbagai tingkatan, karena pada tahun 2033 akan terjadi alih generasi,” paparnya.

Ketua BEM Universitas Gajah Mada, Gielbran Muhammad Noor, mengingatkan bahwa suara anak muda, yang merupakan mayoritas pemilih pada Pemilu 2024, harus memainkan peran aktif dalam kontestasi tersebut. Ia menekankan perlunya anak muda menjadi bagian dari proses politik dan mengambil peran yang lebih aktif.

BACA JUGA :  Dihadiri Grace Natalia, PSI Sumut Gelar Bimtek Bacaleg Se-Sumatera Utara untuk Konsolidasi

“Anak muda perlu didorong karena mereka tahu kebutuhan mereka sendiri. Mereka harus menjadi bagian dari kontestasi Pemilu 2024 dan bukan hanya menjadi objek politik,” kata Gielbran.

Runner-up Putri Otonomi Indonesia 2023, Karina Moudy, berharap agar generasi muda dapat menjadi pemimpin yang membawa perubahan, setidaknya di daerah masing-masing. Ia memotivasi generasi muda untuk berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.

“Cita-citaku ingin memajukan daerahku. Aku tidak ingin benar-benar menjadi pemimpin tetapi ingin memajukan daerahku sendiri,” ucapnya.

Webinar ini diharapkan menjadi wahana bagi generasi muda untuk memahami peran dan potensi mereka dalam proses demokrasi dan perubahan bangsa. (PR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.