AWAL TAHUN 2022, TIM ERP TELAH TANGANI 7 LAPORAN ULAR

oleh -
oleh
AWAL TAHUN 2022, TIM ERP TELAH TANGANI 7 LAPORAN ULAR 1
Tim Emergency Response Palangka Raya diawal tahun 2022 tepatnya dibulan Januari ini telah menangani laporan ular sebanyak 7 laporan yang masuk pemukiman dan perumahan warga yang ada dikota Palangka Raya.

Palangka Raya (Dayak News) – Tim Emergency Response Palangka Raya diawal tahun 2022 tepatnya dibulan Januari ini telah menangani laporan ular sebanyak 7 laporan yang masuk pemukiman dan perumahan warga yang ada dikota Palangka Raya.

Ketua ERP Jean Steve Austen melalui Kepala Bagian Operasi ERP, Yustinus Exaudi didampingi Kordinator Animal Rescue Hendra menuturkan dari tanggal 02 Januari 2022 Hingga tanggal 07 Januari 2022 Tim ERP telah menangani 7 Laporan Ular.

“Dalam sepekan ini aja sudah ada 7 laporan ular yang masuk ke Emergency Call ERP, dan Puji Tuhan semuanya bisa kita tangani dengan baik sesuai Standar Operasi yang dimiliki Tim ERP,” Jelas Yustinus, Sabtu (08/01/2022) Pagi.

Dalam penanganan ular tersebut, Tim ERP banyak menangani ular-ular berjenis ular sawa atau biasa disebut dalam bahasa dayak ngaju handipe panganen yang merupakan ular tanpa bisa (racun) namun mencengkram atau melilit tubuh korbannya.

“Kebanyakan ular sawa yang kita tangani, ada sekitar 6 ekor ular sawa dalam seminggu ini dan 1 ekor ular cabe atau ular kepala merah yang memiliki bisa (racun) yang mematikan juga bagi yang terpatuk ular tersebut.” Tambah Hendra selaku Kordinator Animal Rescue.

Banyaknya ular yang masuk kepemukiman dan perumahan warga dalam kurun waktu seminggu ini, menurut Hendra yang memiliki Sertifikat Kompetensi penanganan ular berbisa tingkat 2 nasional tersebut dikarenakan Beberapa Faktor diantaranya saat ini ular banyak yang baru selesai melakukan pengeraman telur-telurnya karena saat pengeraman telur ular tidak makan khusus menjaga wilayah teritorialnya.

AWAL TAHUN 2022, TIM ERP TELAH TANGANI 7 LAPORAN ULAR 2

Selain itu, Faktor Rusaknya Habitat Asli ular di alam juga menjadi pemicu karena dialam ular tidak bisa lagi menemukan makanan seperti hama tikus dan sebagainya sehingga ular akhirnya bergeser masuk kewilayah perumahan dan pemukiman warga yang dirasa cukup akan adanya ketersedian rantai makanan.

Dalam Kesempatan ini, Hendra menyarankan masyarakat yang wilayah pemukiman dan perumahannya berada diarea yang dekat hutan atau rawa bisa mengambil langkah-langkah cepat untuk antisipasi diantaranya dengan memberikan wewangian seperti bau Kamper dan bau karbol yang mana ular tidak suka bau wewangian yang menyengat dan yang terpenting selalu memperhatikan sekeliling rumah, jika ada Sampah atau apapun yang bisa mengundang kehadiran ular segera dibersihkan.

“Jika semua sudah dilakukan namun masih ada saja ular yang masuk, segera hubungi Animal Rescue ERP untuk penanganan ular yang dilakukan oleh ahlinya.” Pungkasnya. (AJn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.