Palangka Raya (Dayak News) – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Palangka Raya, Sri Astiana mengatakan, jika hingga saat ini warga binaan pemasyarakatan perempuan yang ada di lapas sebanyak 214 orang.
214 orang WBP tersebut, didominasi perempuan dengan kasus narkoba dan tidak hanya berasal dari Kota Palangka Raya saja, Melainkan dari berbagai daerah yang ada di provinsi Kalimantan Tengah.
“Jadi banyak keluarga yang terhambat jarak untuk menjenguk WBP yang ada di Kota Palangka Raya. Untuk itu kami menciptakan sejumlah inovasi untuk WBP dapat tetap berkominasi bersama keluarganya,” ungkapnya, Senin (15/01/2024)
Dijelaskannya, inovasi tersebut, yakni layanan besuk online dan wartel suspas. Layanan besuk online, yakni besuk yang dilakukan secara videocall dengan durasi selama 15 menit, yang dibuka pada hari Selasa, Jumat dan Sabtu.
Dalam pelaksanaannya, keluarga yang ingin videocall dengan WBP, harus mendaftar terlebih dahulu ke petugas jaga lapas, yang kemudian akan dipanggil WBP untuk melakukan videocall.
“Wartel suspas itu, layanan telepon berbayar untuk para WBP yang ingin menghubungi keluarganya. Masing-masing WBP diberikan kartu voucher menelpon,” ucapnya.
Lebih lanjut Sri Astiana mengatakan, jika layanan wartel suspas tersebut menyediakan sebanyak 18 telepon. Masing-masing WBP diberikan durasi 15 menit untuk menelpon keluarga.
“Tentu layanan ini sangat membantu untuk mengontrol emosi WBP. Jadi para WBP ini yang rindu keluarga jauh, bisa senang karena telah mengobrol meskipun hanya lewat videocall atau telepon,”tutupnya. (AJn)
Simak berita dan artikel lainnya di Google News
