Palangka Raya, Dayak News. Setelah sebelumnya menggelar Pra Musyawarah Nasional Pertama, Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) melaksanakan deklarasi pada Sabtu (19/1/19) di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Deklarasi Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional dibacakan Bupati Malinau, Yansen Tipa Padan, diikuti ratusan Cendekiawan Dayak yang hadir dari beberapa provinsi di Indonesia. Perwakilan Cendekiawan Dayak dari Kalsel, Kalbar, Kaltim, Kaltara dan Kalteng bahkan dari DKI Jakarta hadir dalam Pra Munas Pertama yang dirangkai dengan kegiatan deklarasi tersebut.
Bupati Malinau, Yansen Tipa Padan, mengatakan keberadaan ICDN seharusnya dilihat sebagai salah satu barisan kekuatan yang dimiliki Indonesia. “Kalau kita sadar bangsa ini besar, maka salah satu yang membesarkan itu adalah Dayak. Dayak sekarang hadir dalam kapasitas intelektual,” tuturnya.
Sementara itu, Dewan Pendiri Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional, Willy M. Yoseph, mengatakan kesepakatan membuat ikatan Cendekiawan Dayak bertujuan mengumpulkan sumbangsih pemikiran dari para ahli di bidang masing-masing untuk membangun tanah Dayak, Kalimantan, dan Indonesia. “Banyak organisasi-organisasi Dayak itu adalah mitra kami. Karena bagaimanapun kita bersaudara,” ujarmya.
Ia juga menambahkan, tidak mudah untuk mengumpulkan seluruh cendikiawan Dayak perlu waktu yang panjang sejak 2013, hingga akhirnya deklarasi dapat dilakukan saat ini. “Orang Dayak bangkit juga melalui pendidikan dan ini tentu saja menjadi salah satu komitmen kami, karena cendikiawan itu dilahirkan dari pendidikan. Kalau pendidikan bagus, kalau pedidikan itu tinggi tentu keterisolasian dan ketertinggalan tentu tidak akan terjadi,” tegasnya.
Willy mengatakan usai Pra Musyawarah Nasional Pertama ini pihaknya akan langsung menyiapkan Musyawarah Nasional dan memikirkan program-program ICDN untuk mengangkat harkat dan martabat orang Dayak.
Ia mengharapkan Indonesia akan semakin besar dan kaya dengan semakin bertambahnya cendekiawan dari berbagai daerah yang menyumbangkan pemikirannya bagi kemajuan bangsa. (Dayak News/nic/BBU).
Bupati Malinau, Yansen Tipa Padan, mengatakan keberadaan ICDN seharusnya dilihat sebagai salah satu barisan kekuatan yang dimiliki Indonesia. “Kalau kita sadar bangsa ini besar, maka salah satu yang membesarkan itu adalah Dayak. Dayak sekarang hadir dalam kapasitas intelektual,” tuturnya.
Sementara itu, Dewan Pendiri Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional, Willy M. Yoseph, mengatakan kesepakatan membuat ikatan Cendekiawan Dayak bertujuan mengumpulkan sumbangsih pemikiran dari para ahli di bidang masing-masing untuk membangun tanah Dayak, Kalimantan, dan Indonesia. “Banyak organisasi-organisasi Dayak itu adalah mitra kami. Karena bagaimanapun kita bersaudara,” ujarmya.
Ia juga menambahkan, tidak mudah untuk mengumpulkan seluruh cendikiawan Dayak perlu waktu yang panjang sejak 2013, hingga akhirnya deklarasi dapat dilakukan saat ini. “Orang Dayak bangkit juga melalui pendidikan dan ini tentu saja menjadi salah satu komitmen kami, karena cendikiawan itu dilahirkan dari pendidikan. Kalau pendidikan bagus, kalau pedidikan itu tinggi tentu keterisolasian dan ketertinggalan tentu tidak akan terjadi,” tegasnya.
Willy mengatakan usai Pra Musyawarah Nasional Pertama ini pihaknya akan langsung menyiapkan Musyawarah Nasional dan memikirkan program-program ICDN untuk mengangkat harkat dan martabat orang Dayak.
Ia mengharapkan Indonesia akan semakin besar dan kaya dengan semakin bertambahnya cendekiawan dari berbagai daerah yang menyumbangkan pemikirannya bagi kemajuan bangsa. (Dayak News/nic/BBU).
