Palangka Raya, 17/1/20 (Dayak News). Fenomena banyaknya peristiwa tawon ndas atau dalam Bahasa latinnya vespa affinis yang masuk ke pemukiman warga diduga akibat ekosistemnya telah rusak terutama dikarenakan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi ditahun 2019 lalu.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan kota Palangka Raya, Dra. Gloriana Aden mengungkapkan banyaknya fenomena tawon berpita orange pada perutnya tersebut dikota Palangka Raya bukanlah dikarenakan ledakan populasi tawon ndas tersebut melainkan karena habitat awal tawon yang berada didalam hutan tersebut rusak yang bisa saja diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sangat parah ditahun 2019 lalu hingga permasalahan putusnya mata rantai makanan para tawon tersebut.
Selain itu, maraknya pembabatan hutan untuk dijadikan perumahan warga menjadi faktor yang diperhitungkan juga, hal tersebut menjadikan para tawon berpindah masuk ke pemukiman warga yang dirasanya aman untuk membuat sarang dan berkembang biak.
Menyikapi maraknya tawon ndas yang bersarang di perumahan warga Kota Palangka Raya, bunda Glo, panggilan akrab beliau mengharapkan masyarakat lebih memperhatikan lagi area pemukimannya, bersihkan selalu lokasi pekarangan dan halaman rumah, jika dilihat sudah ada kemunculan tawon berleres kuning tersebut jangan panik, berikan semprotan pembasmi hama seperti semprotan obat nyamuk.
“Sarang tawon ndas hanya butuh satu minggu untuk dibangun, bahkan besarnya sudah bisa sebesar gas LPG 3KG dikala sudah 1 bulan,”ucap Gloriana.
Melalui kesempatan ini juga, Gloriana mengharapkan peran aktif semua masyarakat kota Palangka Raya jika melihat ada sarang tawon, apakah itu sarang tawon ndas atau tawon lainnya agar tidak membahayakan masyarakat sekitar segera menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya, dinomor telepon (0536) 32113 atau di (0536) 3230113 1×24 jam, gratis tidak dipungut biaya apapun. (AJN/BBU)
