Palangka Raya (Dayak News) – Aksi Pencurian terhadap tempat Fasilitas Pendidikan kembali terjadi dikota Cantik Palangka Raya. Kali ini, Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Palangka Raya yang jadi target para pelaku tindak pidana pencurian tersebut.
Sekolah yang berada di Jalan Tjilik Riwut KM 7 Kelurahan Bukit Tunggal tersebut jadi korban pencurian pada Jumat (12/04/2024) Dinihari yang lalu sekitar Pukul 03.00 WIB.
Kepala Sekolah MTsN 2 Palangka Raya, Murjani saat disambangi awak media di ruang kerjanya, Selasa (16/04/2024) mengungkapkan bahwa kejadian pencurian tersebut terjadi pada masa Libur Lebaran sehingga tidak ada aktivitas disekolah.
“Penjaga Sekolah baru mengetahui jika adanya pencurian pada Sabtu (13/04/2024) saat melakukan pengecekan sekolah, dan melihat pintu ruang tata usaha sudah rusak dibobol secara paksa.” Terang Murjani.
Mendapati adanya kerusakan pada Pintu tersebut, penjaga sekolah langsung menghubungi dirinya dan mengatakan bahwa pintu sekolah ruang tata usaha rusak di bobol, namun penjaga sekolah tidak berani membuka pintu sembari menunggu kedatangan dirinya ke sekolah.
Kepala Sekolah MTsN 2 Palangka Raya, Murjani saat disambangi awak media di ruang kerjanya.
“Setelah saya dan beberapa guru tiba disekolah, kita langsung cek lokasi dan memang benar pintu ruangan tata usaha telah dirusak. Untuk memastikan kejadian itu, kami juga segera melihat rekaman CCTV. Dari situ terlihat ada sekitar 5 orang terduga pelaku berjaket hoodie dan bermasker masuk ke dalam lingkungan sekolah dengan memanjat tembok bagian depan sebelah kiri.” Jelas Murjani lebih lanjut.
Setelah dilakukan pengecekan terkait barang apa saja yang hilang dan di data, ternyata yang hilang adalah uang tunai sekitar 600 ribu rupiah yang berada di dalam laci ruang tata usaha, satu unit laptop dan sembilan unit CCTV yang terpasang di sejumlah titik.
“Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Mapolresta Palangka Raya beserta menyerahkan barang bukti. Kalau dari rekaman kamera pengawas itu, aksi ini dilakukan oleh sekitar lima orang pria berkisar antar umur dari 16-30 tahun. Sejauh ini kami tidak ada yang mengenali wajahnya karena menggunakan jaket serta masker,” tegasnya.
Dirinya pun mengaku bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran bagi pihaknya untuk kedepannya agar meningkatkan keamanan sekolah. Kemudian pihaknya juga akan lebih mewaspadai dengan hal-hal yang mungkin tidak terpikirkan terjadi.
“Untuk Total keseluruhan kerugian mencapai 10 juta rupiah. Namun itu belum jumlah pasti, pasalnya cctv tersebut merupakan pengadaan dari negara menggunakan dana APBN melalui Dinas Pendidikan kepada kami MTsN 2 Palangka Raya.” Pungkasnya. (AJn)