SEBULAN, TIM ERP TANGANI 14 ULAR DARI BERBISA HINGGA ULAR LILIT

oleh -
oleh
SEBULAN, TIM ERP TANGANI 14 ULAR DARI BERBISA HINGGA ULAR LILIT 1

Palangka Raya (Dayak News) – Dalam Periode Bulan November 2021, Tim Emergency Response telah menangani 14 laporan ular dengan total ular sebanyak 14 ular mulai yang berbisa hingga ular yang non berbisa atau hanya melilit.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Emergency Response Palangka Raya Jean Steve melalui Kepala Bagian Operasi, Yustinus Exaudi, Rabu (01/11) Sore.

Dari 14 Laporan ular tersebut, tim yang digawangi anak muda kota Palangka Raya itu berhasil mengamankan ular berbisa seperti Ular King Cobra yang terkenal dengan bisa mematikannya, Ular Welang atau ular Cincin Emas, Ular Kepala Cabe, ular Picung merah hingga ular Sawa yang terkenal dengan lilitan mautnya namun tidak berbisa.

“Beraneka ragam ular yang sudah kita tangani sejauh ini selama bulan november, dan bulan november ini merupakan rekor kami tim ERP bisa menangani ular jenis-jenis berbisa dan non berbisa yang paling banyak.” Tutur Nago panggilan Akrab Yustinus Exaudi.

Diutarakan nago, Sejauh ini dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, dibulan november ini memang banyak laporan ular yang masuk dicall center ERP dan semua sudah tertangani semuanya dengan baik dan beberapa ular langsung diserahkan ke BKSDA Kalteng dan selebihnya dirilis ke habitat yang jauh dari jangkauan manusia.

Sementara itu disinggung banyaknya ular yang masuk kedalam pemukiman warga dalam beberapa bulan ini, Nago menyebutkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya Pasokan Rantai Makanan yang mulai punah atau kurang, Rusaknya Habitat dialam hingga ular harus bergeser mencari tempat yang baru dan yang terakhir banyaknya siklus makanan ditempat baru yaitu diwilayah pemukiman warga.

Dalam kesempatan ini, Nago menghimbau masyarakat agar tidak panik jika suatu saat ada ular yang masuk kearea perumahan dan pemukiman warga, utamakan untuk terus memantau pergerakan ular sehingga saat rescuer animal rescue tiba, bisa langsung diarahkan dimana tempat ular tersebut terlihat terakhir kali dan masyarakat terus diminta membersihkan lokasi sekitar tempat tinggalnya jangan biarkan barang-barang menumpuk dan rumput liar meninggi, karena ular suka tempat yang lembab dan gelap.

“Dan yang terpenting, taburkan disekeliling rumah dengan bau-bau wewangian yang ular tidak suka, bisa pakai cairan karbol atau bisa juga menggunakan kamper yang baunya menyengat, karena ular tidak suka bau wewangian yang menyengat.” Pungkas Nago. (AJn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.