Festival ‘Batang Arut’ di Sungai Arut Pangkalan Bun: Melestarikan Budaya Lokal dan Kelestarian Sungai

oleh -
oleh
Festival 'Batang Arut' di Sungai Arut Pangkalan Bun: Melestarikan Budaya Lokal dan Kelestarian Sungai 1
Anggota DPRD Kotawaringin Barat, Hatnati.

Pangkalan Bun (Dayak News) – Gelaran Festival ‘Batang Arut’ yang menampilkan kelotok hias di Sungai Arut Pangkalan Bun telah sukses menggugah kesadaran masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) untuk melestarikan budaya lokal dan menjaga kelestarian sungai. Festival ini menjadi salah satu acara utama dalam rangka memperingati hari jadi Kobar yang ke-64 dan diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.

Salah satu Anggota DPRD Kobar, Hatnati dari Fraksi Partai Gerindra, turut berbicara tentang pentingnya Festival Batang Arut dalam memotivasi masyarakat untuk mencintai kelestarian sungai. Menurutnya, festival ini menjadi langkah konkret dalam upaya melestarikan budaya lokal sekaligus mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga Sungai Arut.

Hj. Hatnati juga menjelaskan bahwa Festival Batang Arut, dengan kelotok-kelotok yang dihias cantik, juga merupakan sebuah bentuk penghormatan terhadap sejarah dan keberadaan Kesultanan Kutaringin. Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut Pangkalan Bun memiliki peran penting dalam sejarah berdirinya Kesultanan Kutawaringin. Melalui festival ini, lomba kelotok hias menjadi simbol perayaan ulang tahun ke-64 Kobar, sambil menghidupkan kembali masa keemasan Sungai Arut.

Hj. Hatnati menyatakan, “Pada prinsipnya, sungai, jika dikelola dengan baik, akan memberikan dampak positif, mulai dari sektor pariwisata hingga pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu, Festival Batang Arut adalah bentuk kepedulian dan cinta masyarakat Kobar terhadap keberadaan sungai dan budaya lokal.”

Selain memberikan apresiasi, Hj. Hatnati juga memberikan dukungan kepada pemerintah daerah Kobar, yang menjadikan Festival Batang Arut sebagai agenda tahunan untuk memeriahkan hari jadi Kabupaten Kotawaringin Barat. Ia menekankan pentingnya menjaga kelestarian sungai karena sungai dan masyarakat tidak bisa dipisahkan.

BACA JUGA :  Dewan Minta Pemda Tingkatkan Jalan Lingkungan Warga Bantaran Sungai Arut

Politisi Partai Gerindra ini juga mengajak masyarakat untuk terus berperan dalam melestarikan sungai dengan tidak membuang sampah ke sungai dan tidak menggunakan racun atau setrum saat menangkap ikan. Kelestarian sungai menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas hidup masyarakat Kobar, dan dengan upaya bersama, diharapkan Sungai Arut tetap menjadi sumber kehidupan yang bersih dan sehat. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.