KP2S KUNJUNGAN KELURAHAN TAMPANG TUMBANG ANJIR

oleh -
oleh
KP2S KUNJUNGAN KELURAHAN TAMPANG TUMBANG ANJIR 1

Kuala Kurun, 4/11/2020 (Dayak News). Pemantauan dan Tindak lanjut Tim KP2S Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Lokus Stunting rombongan Tim KP2S kujungan ke Kantor Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Kecamatan Kurun Selasa (3/11/2020).

Kepala Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan pada Bappedalitbang Provinsi Kalteng, Tukas Umar didampingi TA Public Policy Kementerian Dalam Negeri Rademan, Kepala Bidang Perekonomian Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bapedalitbang Kabupaten Gumas Yeremia Dodi, Kepala Bidang Inprastruktur Beben Martinus, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Radyanson serta pihak terkait lainnya.

Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Lurah Tampang Tumbang Anjir Berjoliadi beserta pejabat dan staf Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan kegiatan berlangsung di Kantor Lurah Tampang Tumbang Anjir.

“Seperti diketahui tujuan dari kunjungan tersebut memantau pihak secara langsung ke lapangan, karena ini suatu kewajiban kami dari Pemerintah Provinsi khususnya KP2S selaku pembina fasilitasi pelaksanaan pencegahan dan penurunan Stunting ini,” kata Tukas Umar.

Tim hari ini dari Bapedalitbang, dari tim Inei, Dinas Kesehatan dan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa.
Tukas Umar mengapresiasi artinya pertama diawali dengan niat untuk melaksanakan penurunan angka Stunting di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir walaupun dengan keterbatasan sarana dan prasarana maupun anggaran.

“Menurut Kepala Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan pada Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah Tukas Umar bahwa kedepannya dengan niat tekad dan komitmen bersama bahwa nanti untuk penanganan Stunting khususnya di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir akan mampu bangkit dan Stunting akan menurun kedepannya tidak lagi Stunting di Kelurahan Tampang Tumbnag Anjir,” terangnya.

Pada kesempatan yang sama Rademan menegaskan, tidak ada Stunting di Kabupaten Gunung Mas jadi bagaimana cara mengatasinya adalah dengan cara komvergensi dilakukan secara bersama-sama bukan hanya dari Dinas Kesehatan saja, tetapi dilakukan secara keroyokan. Paling tidak dua puluh satu (21) indikator layanan komvergensi itu tercapai.

Diungkapkan Rademan seharusnya setiap Kelurahan kemudian Desa itu mempunyai KPM dan KPM ini juga harus jelas tugasnya, dia menyampaikan informasi terkait dengan bayi dan balita yang ada di Kelurahan Desa atau RT, berapa banyak bayinya kemudian bagaimana kondisinya itu disampaikan dan dibahas di Kelurahan.

Lurah Tampang Tumbang Anjir Berjoaldi mengatakan, bahwa data Stunting di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Balita 0-23 bulan 22 orang dan Balita 51 orang yang terkena Stunting.

“Adapun jumlah balita 426 orang, yang mengalami Stunting 51 khusnya di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir Kecamatan Kurun Kabupaten Gumas ,” pungkasnya.(Pr/AI/BBU).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.