Kasongan, 16/10/19 (Dayak News).
Proses pelaksanaan lelang yang terlambat menjadi salah satu penyebab mandeknya realisasi APBD lewat belanja langsung di Kabupaten Katingan.
Komponen belanja yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta modal sebagaimana pemberitaan Dayak News terdahulu hanya mencapai 38,02 persen.
Padahal sudah memasuki triwulan keempat. Sekretaris Kabupaten Katingan Drs. Nicodemus, MM mengakui capaian kegiatan pembangunan tersebut terhambat
karena proses lelang juga perencanaan fisik pekerjaan yang masih belum selesai.
“Pastinya lelang fisik tertunda jikalau perencanaan belum selesai,” sebutnya menjawab Dsyak News.Com Via WhatsApp,Rabu (16/10).
Selain hal itu dia menyebut pencairan dana yang harus melewati review APIP turut andil membuat realisasasi anggaran rendah.
“Kegiatan yang sumber dananya dari DBH-DR sebagian besar belum bisa terlaksana oleh juknis dari pusat belum ada,” tambahnya.
Pada tempat terpisah PPTK Dak Fisik untuk prasarana fisik bangunan sekolah dasar, Yulin Nancy, ST menyebut dana tahap ke kedua untuk kegiatannya masih belum cair.
“Saat ini kita menunggu transfer dana dari pusat untuk tahap ke dua, mudahan sekitar dua Minggu cair,” sebutnya.
Akibat keterlambatan pencairan, Yulin Nancy, ST menyebut telah melakukan penambahan waktu pelaksanaan pekerjaan.
Bila dicermati untuk pelaksanaan fisik proyek pemerintah hanya tersisa dua bulan efektif untuk bekerja.
Pasti menjadi tanda tanya setiap orang keterlambatan pekerjaan ini dapat mempengaruhi mutu dari bangunan. Padahal pelaksanaan dan rendahnya realisasi APBD di Kabupaten Katingan selalu terulang setiap tahun.
Apakah tidak ada antisipasi ?. Atau rendahnya kinerja ASN berbanding terbalik dengan tunjangan kinerja. Proses lelang mendahului tahun anggaran seperti diterapkan oleh mantan
Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Teras Narang sebenarnya salah satu solusi. Nah kita nantikan gebrakan Bupati Katingan Sakariyas.(Dany/Den).
