YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH?

oleh -
oleh
YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH? 1
foto ilustrasi

Survei Program Kementerian Pertanian Untuk Memproduksi Massal Kalung Anti Virus Corona. Depok, 14 Juli 2020

Protokol kesehatan dalam mengatasi virus corona (covid-19) masih tetap dilakukan. Proses untuk menemukan vaksin dan obat untuk covid-19 pun masih terus dilakukan. Awal mulai masuknya covid-19 ke Indonesia, berbagai pengobatan alternatif dipromosikan seperti jamu anti virus corona. Bagaimana dengan kalung anti virus corona yang mulai ramai di jejaring sosial media yang akan diproduksi massal oleh Kementerian Pertanian?

Pusat Studi Kemanusiaan dan Pembangunan (PSKP) melakukan survei di berbagai daerah dengan jumlah sampel 100 responden. Dikarenakan pandemi, survei yang kami lakukan bersifat daring melalui aplikasi google form. Survei dilaksanakan pada tanggal 10-11 Juli 2020.

Dalam survei ini, PSKP menemukan berbagai temuan menarik dari masyarakat mengenai Kalung Anti Virus Corona. Uraian hasil survei ini sebagai berikut.

Pertama, apakah Anda mengetahui rencana Kementerian Pertanian untuk memproduksi massal Kalung Anti Virus Corona?

YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH? 2

Dari hasil survei pada pertanyaan pertama, menunjukkan bahwa 33 responden sudah mengetahui tentang produk kalung anti virus corona yang akan di produksi oleh Kementerian Pertanian melalui berita yang sudah tersebar di jejaring media sosial maupun di media massa. Kemudian, 41 responden menyatakan tidak mengetahui tentang kalung anti virus corona dan tidak mengetahui bahwa Kementerian Pertanian yang akan memproduksi kalung tersebut. Terakhir, 26 responden memilih tidak menjawab. Dari 100 responden kami mayoritas tidak mengetahui tentang kalung anti virus corona yang akan diproduksi oleh Kementerian Pertanian.

Kedua, efektifkah apabila Kalung Anti Virus Corona benar-benar akan diproduksi massal oleh Kementerian Pertanian?

YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH? 3

Dari hasil survei pada pertanyaan kedua, menunjukkan bahwa 17 responden menyatakan efektif apabila sudah terbukti teruji efektif untuk terhindar dari terpaparnya virus corona. Kemudian, sebanyak 51 responden menyatakan bahwa kalung anti virus corona dinilai tidak efektif apabila diproduksi masal, dan tidak percaya bahwa kalung tersebut dapat ampuh membuat si pengguna terhindar dari terpaparnya virus corona. Terakhir, 32 responden memilih tidak menjawab. Dari 100 responden kami mayoritas menilai kalung anti virus corona tidak efektif untuk diproduksi massal.

BACA JUGA :  PAFI Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Edukasi Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Ketiga, apakah Kalung Anti Virus Corona dapat dijadikan alternatif untuk terhindar dari dampak terpaparnya virus corona?

YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH? 4

Dari hasil survei pada pertanyaan ketiga, menunjukkan bahwa 15 responden menyatakan bahwa kalung anti virus corona dapat dijadikan alternatif agar terhindar dari terpaparnya virus corona. Kemudian, 55 responden menyatakan bahwa kalung anti virus corona tidak dapat dijadikan sebagai alternatif agar terhindar dari terpaparnya virus corona, yang mana penyebaran virus corona yaitu melalui mata, hidung, dan mulut, sedangkan kalung anti virus corona hanya dipakai di leher, dan belum adanya uji lab yang jelas dari produk ini, sehingga masih belum percaya apabila dijadikan alternatif agar terhindar dari terpaparnya virus corona. Terakhir, 30 responden memilih tidak menjawab. Dari 100 responden kami mayoritas menilai kalung anti virus corona tidak dapat dijadikan sebagai alternatif terhindar dari dampak terpaparnya virus corona.

Keempat, apakah Kalung Anti Virus Corona dapat menekan persebaran virus corona?

YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH? 5

Dari hasil survei pertanyaan keempat, menunjukkan bahwa 12 responden percaya bahwa kalung anti virus dapat menekan persebaran virus corona. Kemudian, 50 responden menyatakan bahwa kalung anti virus corona dapat menekan persebaran virus corona, karena belum yakin akan fungsi kalung tersebut, dan belum terdapat uji lab secara spesifik jika kalung tersebut terbukti ampuh menekan persebaran virus corona. Responden pun juga berpendapat bahwa apabila masyarakat tidak melaksanakan protokol kesehatan pun, tetap saja kalung tersebut tidak dapat dijadikan tameng agar terhindar dari virus corona. Terakhir, 38 responden memilih tidak menjawab. Dari 100 responden kami mayoritas menilai kalung anti virus corona tidak dapat menekan persebaran virus corona.

Kelima, apakah Anda setuju dengan Program Kementerian Pertanian untuk memproduksi massal Kalung Anti Virus Corona?

YAKIN, PRODUKSI MASSAL KALUNG ANTI VIRUS CORONA?, AMPUHKAH? 6

Dari hasil survei pada pertanyaan kelima, menunjukkan bahwa 30 responden menyatakan setuju apabila kalung anti virus corona diproduksi secara massal, tetapi disarankan dengan bukti uji lab yang lebih spesifik dan dinyatakan ampuh terhindar dari terpaparnya virus corona, dan dapat dibagikan kepada masyarakat dengan cuma-cuma dan terjangkau untuk mendapatkannya. Kemudian, 50 responden menyatakan tidak setuju karena belum adanya bukti uji lab yang lebih spesifik menyebabkan responden tidak setuju apabila Kementerian Pertanian memproduksi massal kalung anti virus corona dan hanya akan membuang-buang anggaran apabila benar akan diproduksi massal. Lebih baik fokus terhadap pembuatan vaksin dan obat untuk mengatasi persebaran virus corona. Terakhir, 20 responden memilih tidak menjawab. Dari 100 responden kami mayoritas tidak setuju dengan program Kementerian Pertanian untuk memproduksi massal kalung anti virus corona. Jadi, berdasarkan hasil survei tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat tidak mengetahui, menilai tidak efektif, dan tidak dapat dijadikan alternatif  untuk menekan persebaran virus corona. Mayoritas masyarakat yang kami survei juga tidak setuju dengan program Kementerian Pertanian  dalam produksi massal kalung anti virus corona karena secara medis belum terbukti hasil uji laboratoriumnya dan dianggap hanya sebagai pemborosan anggaran. Saran dari mayoritas responden kami adalah agar pemerintah lebih baik fokus terhadap upaya menemukan vaksin virus corona, serta menerapkan protokol kesehatan yang optimal.

BACA JUGA :  IDI Betun Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Daerah Terpencil

Penanggungjawab Hasil Survei,                                                                                  Depok, Minggu 02 Juni 2020

Efriza, S.IP, M.Si (Direktur Eksekutif PSKP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.