Tokoh Masyarakat Runtu Sesalkan Aksi Ormas di Perkebunan Kelompok Tani: Dinilai Ganggu Ketertiban dan Rugikan Warga

oleh -
oleh
Tokoh Masyarakat Runtu Sesalkan Aksi Ormas di Perkebunan Kelompok Tani: Dinilai Ganggu Ketertiban dan Rugikan Warga 3
Anggota DPD Hadi Alim Junaidi dan Gusti ketua kelompok tani, tokoh masyarakat Runtu bersama tokoh masyarakat lainnya.

Pangkalan Bun (Dayak News) – Aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) Betang Mandau Talawang di kawasan perkebunan milik Kelompok Tani Citra Asih Mandiri, Desa Runtu Kecamatan Arut Selatan (Arsel) Kotawaringin Barat (Kobar) menuai kecaman dari berbagai pihak. Salah satu tokoh masyarakat Desa Runtu menyampaikan keprihatinannya terhadap aksi tersebut yang dinilai tidak memiliki tujuan yang jelas dan justru meresahkan warga.

Tokoh tersebut menyesalkan tindakan ormas yang datang ke perkebunan dengan membawa sejumlah warga Runtu tanpa seizin pemerintah desa.

Tokoh Masyarakat Runtu Sesalkan Aksi Ormas di Perkebunan Kelompok Tani: Dinilai Ganggu Ketertiban dan Rugikan Warga 4

“Saya sangat menyayangkan tindakan seperti ini. Apalagi saat ini kita sedang berada di bulan suci Ramadan, sebentar lagi juga menyambut Idulfitri, dan desa kita akan melangsungkan pemilihan PAW Kepala Desa. Saya berharap semua pihak menjaga kondusifitas dan tidak membuat kegaduhan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa warga Runtu yang terlibat dalam aksi tersebut hanya segelintir orang saja, dan direkrut tanpa sepengetahuan atau persetujuan pemerintah desa.

Sementara itu, salah satu anggota Kelompok Tani Citra Asih Mandiri,Gusti mengaku kaget dengan kehadiran ormas tersebut. “Mereka tiba-tiba mendirikan pondok dan memasang simbol-simbol ormas di lokasi kebun kami. Lebih parah lagi, mereka menghentikan empat unit truk kami dan memaksa menurunkan buah sawit hasil panen,” ungkapnya.

Akibat aksi tersebut, kelompok tani mengaku mengalami kerugian besar.

“Buah sawit kami banyak yang tidak bisa dijual karena mulai membusuk. Kami sangat dirugikan, padahal saat ini kami sangat membutuhkan dana untuk persiapan Lebaran,” jelas Gusti

Pihak Pemerintah Desa Runtu juga menyatakan keberatannya atas keberadaan ormas tersebut. Kepala desa atau yang mewakili dari DPD desa runtu Hadi Ali Junaidi menyebutkan bahwa tidak ada laporan resmi dari ormas terkait kegiatan mereka di lokasi kebun.

“Kami hanya menerima tembusan surat, bukan surat permohonan atau pemberitahuan resmi. Ormas tersebut tidak punya hak mengatasnamakan masyarakat tanpa koordinasi dan izin dari pemerintah desa,” tegasnya.

Lebih lanjut, pemerintah desa akan menempuh langkah hukum terhadap pihak-pihak yang diduga melanggar aturan dan menyebabkan gangguan terhadap ketertiban serta merugikan warga Desa Runtu.(GUSTI/ADI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.