Jakarta,20/3/19 (Dayak News). Secara konseptual, pemilu serentak (Pilpres dan Pileg) tahun ini menjadi tantangan berat bagi setiap partai politik. Secara nyata, momentum Pilpres sudah menciptakan polarisasi masyarakat.
Saat ini masyarakat terpolarisasi menjadi 1+1 bagian (dalam kontek pemilu). Masyarakat pilih Paslon 01 dan masyarakat pilih Paslon 02. Masyarakat yang pilih Paslon 01 sudah hampir dipastikan akan mendukung para caleg DPR/D dari koalisi partai Paslon 01, sebaliknya demikian dengan kondisi masyarakat yang pilih Paslon lainnya.
Dampaknya, para caleg DPR/D setiap partai Paslon 01 sudah hampir dipastikan akan sulit masuk ke populasi masyarakat pilih Paslon 02. Dampaknya, seluruh para caleg DPR/D setiap partai koalisi Paslon 01 juga bertarung menggaet masyarakat pada populasi yang sama.
Kita melihat di berbagai media seakan-akan para caleg DPR/D sesama koalisi akur, padahal dengan konsep pemilu serentak sekarang ini, diantara mereka pun saling bertarung.
Disisi lain, partai politik membutuhkan logistik untuk memenangkan para caleg DPR/D untuk meraih syarat parliamentry threshold, mungkin setiap partai politik ini menjadi fokus utama kerja politiknya, dibandingkan memenangkan pertarungan Pilpres.
Kemudian siapa yang sebenarnya diuntungkan dengan konsep pemilu kali ini?. Jawabannya tidak ada.
Jokowi sebagai petahana pun dirasa tidak diuntungkan dengan konsep pemilu serentak kali ini, karena koalisi partai politik yang mendukung belum all out bekerja memenangkan Pilpres, ini karena ada beban Pileg seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jadi tidak heran, kenapa terkesan terlihat Jokowi seperti bekerja sendiri dalam pertarungan Pilpres dan tidak heran juga terkesan terlihat para relawan Jokowi selalu semangat dalam keterbatasan untuk berusaha memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Semoga survei Kompas 20/3/19 dapat menjadi suplemen semangat bagi seluruh perangkat baik partai maupun non partai untuk lebih giat lagi memastikan kemenangan 01, Jokowi-Ma’aruf.(Dayak News/ AS /BBU).
Dampaknya, para caleg DPR/D setiap partai Paslon 01 sudah hampir dipastikan akan sulit masuk ke populasi masyarakat pilih Paslon 02. Dampaknya, seluruh para caleg DPR/D setiap partai koalisi Paslon 01 juga bertarung menggaet masyarakat pada populasi yang sama.
Kita melihat di berbagai media seakan-akan para caleg DPR/D sesama koalisi akur, padahal dengan konsep pemilu serentak sekarang ini, diantara mereka pun saling bertarung.
Disisi lain, partai politik membutuhkan logistik untuk memenangkan para caleg DPR/D untuk meraih syarat parliamentry threshold, mungkin setiap partai politik ini menjadi fokus utama kerja politiknya, dibandingkan memenangkan pertarungan Pilpres.
Kemudian siapa yang sebenarnya diuntungkan dengan konsep pemilu kali ini?. Jawabannya tidak ada.
Jokowi sebagai petahana pun dirasa tidak diuntungkan dengan konsep pemilu serentak kali ini, karena koalisi partai politik yang mendukung belum all out bekerja memenangkan Pilpres, ini karena ada beban Pileg seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Jadi tidak heran, kenapa terkesan terlihat Jokowi seperti bekerja sendiri dalam pertarungan Pilpres dan tidak heran juga terkesan terlihat para relawan Jokowi selalu semangat dalam keterbatasan untuk berusaha memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019.
Semoga survei Kompas 20/3/19 dapat menjadi suplemen semangat bagi seluruh perangkat baik partai maupun non partai untuk lebih giat lagi memastikan kemenangan 01, Jokowi-Ma’aruf.(Dayak News/ AS /BBU).
