Medan, (Dayak News)– Hasil survey nasional dengan responden pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) tercatat 73,7% pelaku UMKM belum membuat Laporan Keuangan.
Hal ini salah satu faktor belum banyaknya pelaku UMKM yang mendapatkan pembiayaan/ kredit dari perbankan maupun lembaga keuangan lainnya yang mensyaratkan laporan keuangan usaha.
Survey yang dilakukan Asosiasi UMKM Naik Kelas, dengan responden anggota lebih dari 2.700 pelaku UMKM secara nasional, dimana 60% berada di pulau Jawa.
“Kami akan memprioritaskan pelatihan kompetensi tutorial pembuatan laporan keuangan untuk pelaku UMKM yang menjadi anggota Asosiasi UMKM Naik Kelas,” ujar Raden Tedy, selaku Ketua Umum Asosiasi UMKM Naik Kelas dalam siaran pers kepada media ini, Senin 8/6/2021.
Raden merincikan, Anggota Asosiasi UMKM Naik Kelas terdiri dari 34,5% operasional usaha sudah lebih dari 5 tahun, 11,9% operasional usaha antara 3 – 5 tahun, 37% operasional usaha antara 1 – 3 tahun dan sisanya dibawah 1 tahun.
Dari anggota yang ada, 56,5% telah menjadi binaan Kadin Indonesia dibawah Ketua Umum Ketua Umum Kadin Indonesia, sebut Eddy Ganefo.
“Pelatihan dan pengembangan UMKM yang kami lakukan selama ini selalu bekerjasama dengan Kadin Indonesia, dimana Pak Eddy Ganefo, memberikan perhatian yang sangat luar biasa kepada pelaku UMKM.
Hal ini terlihat dengan kegiatan rutin pelatihan/ pengembangan UMKM yang dilakukan antara 2 – 3 kali dalam 1 minggu,” kata Raden Tedy dalam suatu forum diskusi.
Hasil survey Asosiasi UMKM Naik Kelas pun mengungkap penilaian pelaku UMKM terhadap Kadin Indonesia dan lebih rinci penilaian kepada Ketua Umum Kadin Indonesi bapak Eddy Ganefo.
Hasil survey menyatakan bahwa 31,7% pelaku UMKM menyatakan Kinerja Kadin Indonesia SANGAT BAIK. Sebesar 58,9% menyatakan BAIK, 8,5% menyatakan kinerja Kadin Indonesia BIASA saja dan 0,9% menyatakan kinerja Kadin BURUK.
Dari hasil survey ini menunjukan dominan pelaku UMKM atau 90.6% menyatakan kinerja Kadin Indonesia dibawah ketua umum Bapak Eddy Ganefo dengan hasil BAIK dan SANGAT BAIK.
Sementara dari anggota Asosiasi UMKM Naik Kelas, baru 56,5% yang menjadi binaan langsung Kadin Indonesia. Ini membuktikan pelaku UMKM binaan Kadin Indonesia telah mendapatkan nilai manfaat yang cukup baik dari Kadin Indonesia.
“Apa yang kami lakukan, semata mendorong UMKM agar lebih berkembang lagi, karena UMKM merupakan tonggak ekonomi nasional yang harus mendapatkan perhatian lebih.
Itu sebabnya masih banyak yang harus kami lakukan, dan kami tidak berpuas diri dari hasil survey tersebut, namun menjadi semangat dan motivasi Kadin Indonesia didalam memberikan lebih banyak lagi perhatian berbagai hal kepada pelaku UMKM,” ujar Eddy Ganefo menaggapi hasil survey tersebut .(BA/Den)