RIBUAN SISWA SMK IKUTI UJI KOMPETENSI SAMSUNG TECH INSTITUTE

oleh -
RIBUAN SISWA SMK IKUTI UJI KOMPETENSI SAMSUNG TECH INSTITUTE 1
Pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Hand Held Product para siswa SMK Tamansiswa 2 yang difasilitasi Samsung Tech Institute. (FOTO: RLS)

Jakarta (Dayak News) – Samsung Tech Institute (STI) memfasilitasi pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian Hand Held Product (UKK-HHP) yang diikuti oleh ribuan siswa kelas 12 dari berbagai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia.

UKK HHP tersebut dilaksanakan pada 9 Maret 2023 hingga 13 April 2023 mendatang. Peserta yang dinyatakan kompeten sesuai keahlian yang ditempuh akan mendapatkan sertifikat kelulusan Program STI. 

Berbeda dengan pelaksanaan UKK pada 2022 yang hanya berfokus pada kompetensi teknisi HHP, tahun ini Program STI menambahkan pilihan untuk promotor HHP. Para peserta diperbolehkan untuk mengikuti salah satu kompetensi yang ditawarkan atau keduanya.

Total peserta mendaftar UKK HHP tahun ini adalah sebanyak 1.156 siswa  dari 37 SMK di berbagai daerah di Indonesia, terdiri dari 816 siswa yang mengikuti UKK teknisi HHP, 227 siswa mengikuti UKK promotor HHP, dan 113 siswa mengikuti UKK HHP teknisi dan promotor.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia Ennita Pramono menjelaskan, penyelenggaraan UKK untuk peserta SMK STI adalah kelanjutan komitmen Samsung untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya untuk mencetak tenaga teknisi dan promotor yang mumpuni dan dibutuhkan industri.

“Digitalisasi sudah semakin merata di setiap bagian dari hidup kita. Smartphone menjadi kebutuhan setiap orang sebagai perangkat utama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus menghubungkan dengan berbagai perangkat,” sebut Ennita melalui rilis yang disampaikan ke redaksi Dayak News, Minggu (26/3/2023).

Ennita melanjutkan, kondisi tersebut kemudian melahirkan kebutuhan atas tenaga teknisi dan promotor yang andal.

“Untuk itulah program STI kami kembangkan untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi lebih bagi talenta-talenta teknisi dan promotor sesuai dengan kebutuhan industri ini,” ujarnya.

BACA JUGA :  Holistic Yan’s Care: Sentuhan Penuh Harapan, Merawat Jiwa yang Lelah

Diterangkannya, pelaksanaan UKK-HHP dilaksanakan dengan ujian teori dan praktik sehingga betul-betul melahirkan lulusan SMK STI yang piawai secara teori dan praktik.

Pada sesi ujian teori, para peserta dalam waktu 60 menit harus menjawab 25 soal pilihan ganda dengan tingkat kesulitan 30 persen kategori mudah, 40 persen kategori sedang, dan 30 persen HOTS (High Order Thinking Skill).

Sedangkan untuk ujian praktik, akan diuji langsung oleh tim dari Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika Malang, di bawah naungan Kemendikbud Ristek, tim Support Teknisi dari Samsung Service Center, dan tim Retail dari Mobile Xperience Samsung.

Adapun untuk UKK teknisi HHP, bahan praktiknya adalah SUB Printer Board Assembly (SUB PBA) yang disupport oleh Samsung Service Center yang terdekat dengan sekolah mereka. Sementara untuk UKK promotor dilakukan langsung oleh tim Galaxy Master Samsung terdekat dari lokasi sekolah.

Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Dr Drs Wardani Sugiyanto mengapresiasi program STI dan pelaksanaan UKK sebagai salah satu model pembelajaran link and match antara SMK dan dunia usaha untuk mencetak talenta dengan kompetensi tinggi.

“Tantangan yang dihadapi industri saat ini adalah sulitnya mendapatkan talenta dengan kompetensi yang berkualitas. Oleh sebab itu, pemerintah akan terus mendorong kolaborasi yang positif seperti ini untuk meningkatkan upaya pengembangan tenaga kerja berbasis kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri,” ucap Wardani.

Menurutnya, dalam revitalisasi SMK dibutuhkan sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusan SMK.

“Salah satu kendala lulusan SMK untuk bisa langsung bekerja adalah kurangnya kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri, termasuk di industri smartphone. Kami berharap Samsung akan terus konsisten dalam memberikan kontribusinya mendorong penciptaan tenaga kerja muda yang berkualitas dan siap kerja,” tambah Wardani.

BACA JUGA :  INI KRONOLOGIS SERANGAN TERDUGA TERORIS DI MABES POLRI

Samsung Tech Institute (STI) sendiri didirikan sejak 2013 dengan tujuan meningkatkan kualitas lulusan sekolah kejuruan (SMK) agar memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri.

Program STI meliputi kurikulum STI (Hand Held Product, Audio Video, dan Home Appliance), training of trainers untuk para guru, sinkronisasi kurikulum, uji keterampilan dan kompetensi (UKK), penyelarasan kurikulum, dan praktik kerja lapangan (PKL) serta kesempatan kerja.

Sekolah-sekolah yang mengikuti program STI akan memiliki fasilitas standar seperti kelas belajar beserta infra pendukung, produk untuk praktik, serta peralatan dan perlengkapan pendukung lainnya.

Kompetensi Keahlian SMK yang diselaraskan dengan Program STI adalah Teknik Elektronika Industri, Teknik Elektronika Komunikasi, Teknik Komputer & Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Teknik Audio Video.

Hingga saat ini Program STI telah memiliki total 75 SMK penerima manfaat yang terdiri dari 10 STI Pilot dan 65 STI Mandiri. STI Mandiri adalah sekolah yang berinvestasi sendiri untuk menerapkan kurikulum STI bekerja sama dengan Samsung.  (din)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.