(Dayak News) – Berbagai pengamat politik dan perang sudah berkesimpulan bahwa perang invasi militer Rusia ke Ukraina akan sangat berat bagi Rusia.
Jenderal (Purn) Dominique Trinquand, mantan perwakilan militer Perancis untuk PBB kepada France 24 TV, mengatakan beratnya itu terletak pada serangan yang tidak asal-asalan. Trinquand menyebut tujuan semula perang ini untuk menumbangkan pemerintah sah Ukraina. Oleh karena itu Rusia dan Putin berpikir untuk bagaimana tidak menghasilkan kerusakan besar-besaran atas infrastruktur di Ukraina. Mereka bermaksud memakainya juga, papar Trinquand. Itulah sebabnya militer Rusia tidak bisa menembak segala sasaran di kota-kota di Ukraina.
“Menurut analisa saya, Rusia tadinya akan melakukan operasi khusus terbatas atas Ukraina, tapi perlawanan rakyat Ukraina begitu hebat, dan itu di luar perkiraan Putin dan petinggi militernya,” ujar Trinquand.
Sementara itu dilaporkan oleh berbagai media dalam dan luar negeri Ukraina, perlawanan semesta terus menahan serangan militer Rusia untuk belum bisa merebut Kharkiv dan ibukota Kyiv. Bahkan korban peralatan militer Rusia dari hari ke hari semakin banyak rontok, baik tank, helikopter, dan pesawat tempur. Nampaknya artileri pertahanan Ukraina sangat efektif melakukan perlawanan. Perang telah memasuki hari ke-11 sejak dilancarkan Rusia, Kamis (24/2) lalu.
Sanksi ekonomi dan keuangan yang telah dilakukan oleh AS dan Uni Eropa atas Rusia telah begitu mencekik ekonomi Rusia. Untuk itulah diharapkan agar kedua belah pihak berpikir untuk maju ke meja perundingan, untuk menghindarkan jatuhnya korban dan kerugian yang lebih besar. (Christian Sidenden redaktur Dayak News)
