Ini kata Dokter Ahli Forensik Terkait Kematian Pasien berobat Rawat Jalan

oleh -
Ini kata Dokter Ahli Forensik Terkait Kematian Pasien berobat Rawat Jalan 3

Palangka Raya (Dayak News) – Kematian Amir Tamba (66) yang sempat mengejutkan warga rumah singgah di Jalan Tambun Bungai, Kelurahan Langkai Kecamatan Pahandut pada Kamis (07/11/2024) Sore, di pastikan akibat penyakit yang di derita korban selama hidupnya.

Dokter Ahli Forensik, dr. Ricka Brillianty, Sp.KF mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban ataupun yang mengarah ke tindak pidana. Korban baru saja meninggal dunia, kurang atau di bawah dari 4 jam.

“Aman ya, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kita juga sudah melihat rekam medisnya memang Pasien Rawat jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus. Kalo rujukannya ke Poli Jantung dan Poli Penyakit Dalam.” Sebut dr. Ricka Brillianty.

Sambung dr. Ricka Brillianty, Sp.KF, untuk kematiannya murni akibat penyakit bawaan yang sudah di derita korban selama ini dan kemungkinan penyakit korban tersebut komplikasi sehingga memacu penyakit lain juga muncul.

Sementara itu, Anak korban, Helena Tamba (33) yang tinggal di Kelurahan Kalampangan kecamatan Sabangau saat mendampingi jasad korban mengungkapkan bahwa dua hari yang lalu korban memang ada menelpon dan mengabarkan akan berobat jalan lagi karena kondisinya yang kurang baik.

Ini kata Dokter Ahli Forensik Terkait Kematian Pasien berobat Rawat Jalan 4

“Ada dua hari lalu kasih kabar, sudah di rumah singgah. Saya belum sempat jenguk karena jauh dari kota, jadi kami teleponan saja, saya juga ga yang bisa antar ke kota, saya kaget tadi ibu sebelah kamar bapak nelponkabarin bapak sudah ga ada, sebelumnya saya sempat mau minta tolong sama anak saya jenguk kakeknya karena sekolah di SMK situ, cuma lupa terus.” Ucap Helena dengan raut kesedihan.

Diutarakan Helena, Korban memang sering sakit-sakitan hampir satu tahun belakangan ini. Ada sekitar 6 bulan ini setelah ada rujukan dari Rumah Sakit Pratama di Tumbang Jutuh untuk lanjut pengobatan di RSUD dr. Doris Sylvanus dan akhirnya korban mendapatkan tempat di rumah singgah untuk berobat.

Korban yang dikenal warga yang sama-sama bermukim di rumah singgah tersebut merupakan pribadi yang periang dan selalu menyapa saat bertemu dengan pasien lainnya yang sama-sama harus berobat dan rawat jalan.

Bahkan di waktu senggang, korban sering mengajak pasien Lainnya untuk mengobrol dan bermain catur bersama. “Bapaknya baik, ramai kalau kami ketemu. Sering ajak kami bawa ngobrol ataupun main catur karena bapaknya tinggal seorang diri dan selalu cerita kesepian karena gak ada teman.” Ujar Hironimus, Penghuni Barak Singgah.

Dari Informasi, Korban rencana akan di bawa, disemayamkan dan di makamkan ke Tumbang Jutuh Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas. (AJn)

Simak berita dan artikel lainnya diĀ Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.