TAIWAN MINTA DUKUNGAN PARTISIPASI DI PERTEMUAN INTERPOL

oleh -
oleh
TAIWAN MINTA DUKUNGAN PARTISIPASI DI PERTEMUAN INTERPOL 1
TAIWAN MINTA DUKUNGAN PARTISIPASI DI PERTEMUAN INTERPOL 2
Komisaris Huang Ming-chao

Palangka Raya, 16/10/19 (Dayak News). Pemerintah Taiwan meminta dukungan negara-negara di dunia mendukung partisipasinya dalam pertemuan perang global melawan kejahatan transnasional (Interpol) yang berlangsung di Santiago, Chili pada 15 Oktober 2019.

Representatif Taipei Economic and Trade Office (TETO) John Chen dalam siaran persnya Rabu (16/10/2019) mengatakan, kehadiran Taiwan dalam pertemuan tersebut dinilai sangat penting dalam upaya memerangi modus operandi kejahatan lintas negara.

Secara terbuka John Chen menyerukan kepada media di Indonesia bahwa kejahatan internasional saat ini selalu berubah setiap hari. Taiwan sebagai anggota komunitas internasional sangat sering berinteraksi dengan negara ikut berpartisipasi menanganinya.

Pada pertemuan Interpol ke-88, John Chen mengatakan, jika Taiwan ditolak berpartisipasi dalam Interpol karena faktor politik, itu akan menjadi celah yang besar bagi pemberantasan kejahatan internasional.

Huang Ming-Chao, Komisaris Biro Investigasi Kriminal (Criminal Investigation Bureau) Departemen Dalam Negeri Taiwan Huang Ming-Chao dalam artikel berjudul “Memerangi Kejahatan Internasional” tidak bisa tanpa Taiwan, dan meminta semua negara di dunia mendukung partisipasi Taiwan di organisasi Interpol.

John Chen mengatakan bahwa keikutsertaan Taiwan sangat penting dalam memerangi kejahatan lintas negara. Sebagai contoh, pada 2018, polisi Taiwan dan Indonesia bekerja sama dan berhasil menyita satu ton amfetamin di kapal penangkap ikan di Batam, Indonesia.

“Ini menunjukkan kemampuan dan kemauan Taiwan untuk menyelidiki dan mencegah kejahatan lintas negara. Taiwan adalah pusat sirkulasi penting bagi personel, transportasi, perdagangan, dan informasi di Asia Timur, ” katanya.

Jika gagal berpartisipasi dalam Interpol, Taiwan tidak akan bisa secepatnya memperoleh informasi kejahatan penting dari kepolisian internasional. Ini merupakan celah yang bisa menghambat Taiwan dan negara lain dalam upaya pemberantasan kejahatan transnasional.

“Sangat disayangkan karena faktor politik, Taiwan telah dikecualikan dari Interpol, halangan politik yang tidak masuk akal ini bahkan telah menghambat kesediaan negara lain untuk bekerja sama dengan Taiwan dalam kepolisian,” tambahnya.

John Chen mengatakan bahwa hanya dengan mengikutsertakan Taiwan ke dalam Interpol, upaya negara-negara untuk memerangi kejahatan tidak akan sia-sia. Indonesia dan negara-negara di dunia diharapkan mendukung Taiwan berpartisipasi dalam Interpol sebagai pengamat dan ikut serta dalam berbagai pertemuan.

John Chen mengatakan bahwa Taiwan adalah entitas ekonomi terbesar ke-22 di dunia dan negara pengekspor terbesar ke 17. Pada tahun 2018, ada 68,9 juta penumpang masuk dan keluar dari Taiwan.

Apabila Taiwan dikecualikan dari Interpol, ini akan merugikan kerja sama global melawan terorisme dan upaya untuk memerangi kejahatan lintas negara seperti narkoba, penipuan melalui telekomunikasi dan kejahatan dunia maya. (Dayak News/Den/Sky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.