Palangka Raya (Dayak News) – Anggota DPRD Kobar, Sutiyana merasa khawatir jika melihat kepada harga BBM dan bahan pokok yang naik, mengingat kenaikan tersebut dapat memicu gejolak di tengah masyarakat terkhususnya petani sawit, (15/7/2022).
“Saya sangat khawatir jika kondisi seperti ini terus, akan terjadi gejolak di masyarakat petani sawit. Pasalnya harga BBM dan bahan pokok sekarang melambung. Maka Pemerintah Daerah sendiri harus mendorong dan berbuat apapun, untuk mempengaruhi pemerintah pusat agar kebijakannya dievaluasi kembali,” ucap Sutiyana.
Ia mengatakan untuk saat ini petani sawit masih dapat bertahan dengan memanfaatkan cadangan saldo atau simpanan dari hasi penjualan, tentunya hal tersebut tidak akan bertahan lama.
“Kalau saat ini, petani sawit masih ada cadangan saldo atau simpanan dari hasil penjualan TBS saat harga tinggi kemarin. Tapi jika terus begini, nasib petani sawit diujung tanduk. Sebab ketika BBM naik, mala jasa transportasi buah ke PKS naik, bapok naik, secara otomatis harga beli TBS terjun,” jelasnya.
Tambahnya, ia mengatakan bahwa kenaikan BBM dan melonjaknya harga bahan pokok ini dapat berdampak luas termasuk menurunkan daya beli.
“Jadi dampaknya akan luas, ketika daya beli masyarakat turun karena merosotnya ekonomi,” pungkas Sutiyana. (Jef)