Palangka Raya (Dayak News) – Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Reja Framika mengapresiasi adanya pembatasan pembelian BBM jenis pertalite dikarenakan lonjakan pembelian bahan bakar ini di pom bensin.
“Ada aturan pembatasan pembelian pertalite, tidak dilarang, namun dibatasi dan ini kita apresiasi,” tuturnya pada Senin, (27/6).
Menurut Reja, pembatasan ini membuat antrean panjang yang selama ini terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir dapat cukup teratasi.
“Pembatasan pembelian pertalite di SPBU untuk kendaraan roda empat yang hanya boleh sampai angka Rp200.000 itu kelihatannya sangat membantu mengurai antrean panjang, yang tidak jarang menggangu arus lalu lintas di jalan yang dimana banyak kendaraan mengantri untuk membeli bahan bakar itu” tutur Reja.
Lanjutnya, bahwa antrean panjang akibat adanya kelangkaan BBM jenis pertalite selama ini tentu juga mempengaruhi pelanggan SPBU lainnya juga yang tidak membeli pertalite.
“Kan ada juga pembeli yang mengisi Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan lainnya yang kesusahan mau membeli sesuai keperluan mereka karena antrean yang sampai menutupi pintu masuk SPBU terutama SPBU yang kecil. Maka dengan adanya pembatasan ini akan membantu banyak pihak, baik pengendara jalan ataupun pembeli lain yang ingin memasuki pom bensin untuk membeli bahan bakar yang berbeda” pungkas Reja. (San)
