Kasongan, (Dayak News) – Beberapa hari yang lalu Warga Katingan dikejutkan dengan kematian Landuk alias Adrianto Warga Kelurahan Pendahara, Kabupaten Katingan ditangan saudara kandungnya yang diduga menderita kelainan jiwa. Ternyata ada kisah cukup mencengangkan dibalik kepergiannya menghadap Sang Khalik.
Menurut penuturan keluarga, pada hari naas tersebut, ia dilarang untuk bertemu dengan sang adik yang mengalami gangguan jiwa. Padahal almarhum sudah membawa obat yang ditebus dari Rumah Sakit Mas Amsyar Kasongan untuk sang adik.
“Kami memang melarang yang bersangkutan menjenguk adiknya, karena memang sudah ada ancaman. Kami kuatir jika terjadi apa-apa, ” sebut sumber yang enggan disebut nama ini.
Awalnya Landuk mentaati larangan tersebut dan menitipkan obat melalui keluarga. Usai mengantar obat kepada Baban alias Martaban keluarganya tak mengalami apapun.
“Entah apa yang memaksa almarhum sehingga memaksakan diri bertemu sang adik,” tandasnya
Martaban, tambah sumber ini, memang sering berkeliaran membawa parang dan mengancam orang yang ditemuinya.
Status yang bersangkutan memang menderita penyakit jiwa dan masih menjalani rawat jalan dari Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei Palangka Raya.
“Kemungkinan almarhum ingin menangkap adiknya supaya tidak berkeliaran serta membuat resah,” ulasnya.
Sementara salah seorang tetangga di lokasi kejadian menuturkan, awalnya ia ada mendengar teriakan dari Martaban yang mengaduh kesakitan. Penasaran dirinya mencoba melihat peristiwa tersebut.
“Memang saat itu ada Landuk yang kemungkinan memukul Martaban hingga menangis kesakitan. Memang saya ada mendengar alamarhum meminta Martaban jangan berkeliaran mengancam orang lagi,” tuturnya.
Sebelumnya, kata dia, Martaban dipasung supaya tidak mengganggu orang lain. Entah mengapa dilepas kembali.
“Kedatangan Landuk ke tempat itu kemungkinan ingin memasung, sebab saya lihat ada membawa rantai,” pungkasnya. (Dan)
