Pangkalan Bun (Dayak News) – Dalam suasana penuh keakraban, acara silaturahmi yang digelar di Pendopo Kolam Renang Salsabila, kediaman calon Wakil Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Eko Soemarno, menjadi ajang bagi para tetua adat dan demang dari Kecamatan Arut Utara untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Rahmat Hidayat dan Eko Soemarno, yang lebih dikenal dengan sebutan pasangan GRHES.
Acara ini menjadi momen penting bagi masyarakat adat di wilayah Kotawaringin Barat untuk mengutarakan harapan mereka terkait pembangunan daerah dan pelestarian budaya. Dalam suasana yang sarat persaudaraan, Ketua Kaharingan, Jetri, mewakili para tetua adat menyampaikan tiga poin utama yang menjadi perhatian mereka.
Poin pertama yang diutarakan adalah harapan agar pasangan GRHES, jika terpilih nanti, dapat lebih memperhatikan pembangunan di Kecamatan Arut Utara, terutama dalam hal infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Mereka menegaskan bahwa pembangunan yang merata sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Jalan-jalan yang memadai, fasilitas kesehatan yang mudah diakses, serta pendidikan berkualitas adalah hal-hal yang sangat dinantikan oleh warga Arut Utara.
Poin kedua menyoroti pentingnya pelestarian adat dan budaya leluhur yang telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Kobar. Tradisi tersebut dianggap sebagai jati diri yang membedakan masyarakat Arut Utara dan Kobar dari daerah lain.
“Adat dan budaya kita adalah bagian dari identitas masyarakat Arut Utara. Oleh karena itu, kami berharap pasangan GRHES terus mendukung upaya pelestarian ini,” kata salah satu tetua adat dalam pertemuan itu.
Harapan ketiga adalah agar pasangan Rahmat Hidayat dan Eko Soemarno berkenan hadir dalam upacara adat yang akan dilaksanakan beberapa minggu mendatang. Upacara ini merupakan acara penting yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, sekaligus penghormatan terhadap tradisi yang telah diwariskan turun-temurun.
Semua harapan tersebut disambut baik oleh Eko Soemarno dan timnya. Mereka menegaskan bahwa apa yang disampaikan oleh para tetua adat sejalan dengan visi dan misi pasangan GRHES, terutama dalam bidang infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan, serta pelestarian budaya lokal. Pasangan GRHES juga menegaskan komitmen mereka untuk hadir dalam upacara adat mendatang sebagai bentuk penghormatan terhadap masyarakat dan budaya setempat.
Dalam sambutannya, Gusti Achmad Noor, koordinator pengarah massa sekaligus juru bicara (jubir) Kesultanan Kutaringin, menyatakan bahwa Kecamatan Arut Utara dan Kecamatan Kotawaringin Lama sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Kedua kecamatan ini adalah yang tertua sejak berdirinya Kesultanan Kotawaringin, sebelum pusat pemerintahan Kesultanan berpindah ke Pangkalan Bun. Hubungan erat antara Arut Utara dan Kesultanan Kotawaringin telah terbukti dengan adanya prasasti Batu Patahan di Desa Pandau dan Tiang Pantar Patih Kuta Batu di Desa Riam.
“Segala yang disampaikan oleh para tetua adat sangat sesuai dengan komitmen kami untuk membangun Kobar yang lebih baik, dengan tetap menjaga akar budaya dan tradisi yang ada. Kami akan hadir pada upacara adat tersebut sebagai bentuk penghormatan kami kepada masyarakat dan budaya di Arut Utara,” kata Gusti Achmad.
Silaturahmi ini menjadi langkah awal yang positif dalam membangun sinergi antara pemimpin adat dan pasangan calon pemimpin daerah, dengan tujuan bersama untuk memajukan Kecamatan Arut Utara dan melestarikan warisan budaya yang menjadi bagian penting dari identitas masyarakat Kotawaringin Barat.
Sementara itu, Jetri, Ketua Kaharingan, menambahkan bahwa meskipun banyak perusahaan perkebunan berdiri di wilayah ini yang berkontribusi terhadap pendapatan daerah dan program CSR, Arut Utara justru tertinggal dalam hal pembangunan. “Ke depannya, kami membutuhkan perubahan dan percepatan pembangunan, sesuai dengan visi dan misi pasangan GRHES,” tegas Jetri.(GST)