Universitas Antakusuma Gunakan Nama Tokoh Kesultanan Kotawaringin untuk Gedung Kampus

oleh -
oleh
Universitas Antakusuma Gunakan Nama Tokoh Kesultanan Kotawaringin untuk Gedung Kampus 3

Pangkalan Bun (Dayak News) – Universitas Antakusuma (Untama) berkomitmen melestarikan nilai sejarah dan budaya Kesultanan Kotawaringin dengan menamai beberapa gedung kampus menggunakan nama tokoh-tokoh kesultanan. Keputusan ini dibahas dalam pertemuan yang digelar pada Sabtu, 1 Februari 2025, antara Rektor Untama, Prof. Dr. M. Fachuraman, M.Psi., M.Pd., dan perwakilan Juriat Juriah Kesultanan Kotawaringin.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Pangeran Arsadinsyah (Menteri Dalam Kesultanan Kotawaringin), Gusti Achmad Noor (Juru Bicara Sultan Kotawaringin XV), Gusti Suriansyah (Ketua Ikatan Silaturahmi Juriat Kesultanan Kotawaringin/ISJKK), Gusti M. Hadiansyah (Bendahara ISJKK), serta Sayid M. Nur (Wakil Sekretaris ISJKK).

Universitas Antakusuma Gunakan Nama Tokoh Kesultanan Kotawaringin untuk Gedung Kampus 4

Dalam pertemuan itu, Prof. Dr. M. Fachuraman,M.Psi,M.Pd menegaskan bahwa pemberian nama gedung dengan tokoh Kesultanan Kotawaringin merupakan langkah strategis dalam membangun kesadaran budaya di kalangan akademisi dan mahasiswa. Salah satu gedung utama yang akan dinamai adalah aula kampus, yang akan diberi nama “Sultan Alidin Sokma Alamsyah” sebagai bentuk penghormatan terhadap salah satu pemimpin besar Kesultanan Kotawaringin. Selain itu, beberapa gedung fakultas, seperti Fakultas Hukum, Teknik, Ekonomi, dan Pertanian, juga akan diberi nama berdasarkan tokoh-tokoh kesultanan.

“Kami berharap langkah ini mendapat dukungan penuh dari keluarga besar Kesultanan Kotawaringin. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap para pemimpin terdahulu serta komitmen Universitas Antakusuma dalam menjaga nilai-nilai budaya dan sejarah lokal,” ujar Rektor Untama.

Menteri Dalam Kesultanan Kotawaringin, Pangeran Arsadinsyah, menyambut baik inisiatif ini dan berharap langkah tersebut dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mengenal sejarah daerahnya. Hal senada juga disampaikan oleh Gusti Achmad Noor, yang menekankan bahwa keterlibatan akademisi dalam pelestarian budaya lokal merupakan strategi penting dalam memperkuat identitas daerah di tengah modernisasi dan globalisasi.

BACA JUGA :  Dua Pemuda Kotawaringin Barat Lolos Seleksi Pertukaran Pemuda Antar Provinsi Tingkat Nasional

Ketua ISJKK, Gusti Suriansyah, menambahkan bahwa pemberian nama tokoh kesultanan pada gedung-gedung kampus bukan hanya sekadar penghormatan, tetapi juga sebagai upaya edukasi sejarah bagi mahasiswa dan masyarakat luas.

Di tempat yang sama, Rody Iskandar, selaku Sekretaris Yayasan Kotawaringin, turut merespons positif langkah ini. Ia juga mengungkapkan bahwa sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kotawaringin Barat, pihaknya berencana menyusun buku sejarah Kesultanan Kotawaringin yang nantinya akan dijadikan muatan lokal di sekolah-sekolah Kotawaringin Barat.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat kampus lainnya, termasuk Wakil Rektor I, Agus Suparji, Wakil Rektor II, H. Rustam Effendy, serta Ilham Koentarto, Kepala Biro Kerjasama.

Dengan adanya sinergi antara dunia pendidikan dan sejarah budaya, langkah ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai luhur dan sejarah lokal tetap hidup serta berkembang di lingkungan akademik. Diharapkan, generasi muda semakin mencintai dan melestarikan warisan daerahnya.(GUSTI/ADI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.