Medan (Dayak News) – Di Indonesia masih buruk dimana elit-elit politik masih menggunakan politik identitas dan politik propaganda yang bisa memecah persatuan serta money politik yang berakibat kualitas hasil pemilu dan tidak mendidik generasi selanjutnya.
Politik itu adalah proses pembentukan atau perumusan sesuatu tujuan, dimana tujuan itu juga dibentuk oleh golongan yang bisa mensejahterakan masyarakat atau dalam bahasa sederhananya politik itu adalah cara atau strategi untuk mencapai ataupun mewujudkan tujuan.

Namun saat ini politik sudah sering dianggap dalam konotasi negatif hal ini disebabkan banyaknya orang maupun elit politik yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya sehingga ada korban ataupun dikorbankan.
Harusnya dalam berpolitik memenangkan segala umat dan tidak ada pihak-pihak yang kalah sehingga keputusan yg diambil benar-benar demi kesejahteraan semua golongan tanpa terkecuali.
BARA JP adalah organisasi dengan sistem koordinasi tegak lurus kepada pembinanya yaitu Bapak Presiden Joko Widodo dan tetap setia satu komando.
BARA JP tidak terkait partai manapun dan bukan sayap partai manapun namun siap berkolaborasi dengan partai manapun yang mengusung dan mendukung Pak Jokowi.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPD BARA JP SUMUT Bung Ojak Simbolon.
Lanjut Ojak bahwa BARA JP merupakan organisasi masyarakat yang tidak terikat dengan Partai ataupun sayap Partai manapun, namun kami siap berkolaborasi dengan Partai manapun yang mengusung atau mendukung Bapak Pembina kami Pak Jokowi” Ungkapnya
Dalam pilpres kali ini BARA JP berkolaborasi dengan Partai yang berbeda dengan 2 periode sebelumnya.
Kali ini BARA JP berkolaborasi dengan Partai pengusung Capres – Cawapres Prabowo – Gibran.
Dalam hal ini pengurus DPD BARA JP SUMUT mengajak masyarakat untuk kampanye damai anti HOAX dan menghimbau masyarakat agar lebih jeli membedakan antara Relawan Partai dengan Relawan masyarakat.

Hal senada diungkapkan Sekjen DPD BARA JP Sumut Juvinando Bertho Sinaga mengatakan mari kita sebagai masyarakat lebih jeli dan teliti membedakan antara Relawan Partai dengan Relawan Masyarakat. Beda pendapat itu wajar, beda kepentingan itu lumrah. Dan tentunya masyarakat juga sudah pasti mengetahui dan yakin bahwa Relawan masyarakat lebih mementingkan kepentingan masyarakat karena Relawan masyarakat lahir dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat dan selalu menampung aspirasi masyarakat.
Untuk itu kita sebagai masyarakat harus ekstra hati-hati memilih dan memilah calon yang bisa mengakomodir kepentingan dan kebutuhan rakyat karna ini demi masa depan kita ke depannya. Makanya kita jangan terlalu berlebihan mencintai calon Pemimpin yang akan kita usung, sehingga efeknya akan dapat memecah belah antar umat beragama dan memecah belah keluarga.
Siapapun Presidennya mari kita dukung aja, kita hargai dan kita hormati. Karena, jangan sampai terulang kembali pengalaman Pemilu Presiden tahun 2019, semua terbelah 2 termasuk sesama keluarga tidak saling cakap, ada acara Pernikahan sudah diam-diam, acara arisan sudah main WA dan nonton YouTube sendiri, bahkan ada yang meninggal keluarga sudah jarak tempat duduknya saling menjauh. Nah, yang rugi siapa, sudah pasti yang rugi kita sendiri, ternyata pihak Elitnya sudah berkoalisi merebut kekuasaan.
Sementara kita di level Horizontal masih saja saling menggerutu sesama keluarga. Makanya, Pilpres sekarang ini kita petik pengalaman Pilpres tahun 2019, sekarang inilah kita merajut kembali Ukuwah persaudaraan kita. Jangan saling ejek, jangan saling menghina dan jangan saling membuat Hoaks. Kita tunjukkan narasi kita dan tunjukkan ide kita serta gagasan kita masing-masing untuk memikirkan dan memajukan bersama-bersama Bangsa ini.
Hal senada diungakpan Bendahara DPD BARA JP SUMUT Bung Sarmedy Sipayung juga menghimbau masyarakat agar tidak mau terpecah belah apalagi sampai bermusuhan dikarenaka beda pendapat dalam proses demokrasi kali ini. Dalam sebuah demokrasi bukan karena pemenang maka dianggap benar dan yang kalah dianggap salah, ataupun “menang jadi arang dan kalah jadi abu”. Namun semua adalah pemenang itulah arti demokrasi tidak ada yang kalah. Maka dari itu jangan sampai masyarakat terpecah belah atau selisih paham karena beda pendapat namun kita harus menghargai dan menerima apapun hasil dari proses demokrasi ini.” Imbuhnya.
Lanjut Sarmedy Secara keseluruhan BARA JP mengajak seluruh lapisan masyarakat secara khusus kalangan muda untuk menggunakan hak suaranya pada pemilu nanti agar supaya menghasilkan pemilu yang berkualitas.
Relawan Partai sdh psti juga memikirkan kepentingan dan kebutuhan partainya sedangkan Relawan murni seperti kami BARA JP tidak punya kepentingan pribadi maupun golongan sehingga kami lebih focus terhadap kepentingan masyarakat.
Dan kami bisa juga disebut petugas rakyat karena kami bertanggungjawab terhadap rakyat bukan terhadap partai ataupun golongan. (Said Kamal Al-Habsy “Dewak” S.Sos)