Persaudaraan dan Kerukunan di Bumi Pancasila

oleh -
oleh
Persaudaraan dan Kerukunan di Bumi Pancasila 1
Bambang Purwanto Anggota DPR RI dan Yohanes Baka dengan salam khas PMTI. Persaudaraan dan Toleransi Holistik.

Oleh : Christian Sidenden (Redaktur Senior Dayak News)

Sebuah cerita yang menarik datang dari Kotawaringin Barat, Bumi Marunting Batu Aji. Kisah persaudaraan dan kerukunan yang unik dan berkesan.

Sebuah foto dikirimkan oleh Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Sangkutu Banne Kotawaringin Barat, Yohanes Baka Salupuk, Rabu (2/10).

Ia sedang ikut berbahagia bersama sahabatnya, anggota DPR RI periode 2024-2029, Bambang Purwanto SST, MH. yang dilantik dan diambil sumpahnya, di Gedung DPR-DPD-MPR RI, Senayan Jakarta, 1 Oktober 2024.

Bambang Purwanto adalah salah satu penasihat dalam kepengurusan PMTI Kobar periode 2023-2028. Organisasi kemasyarakatan ini membuka diri pada semua sumberdaya warga Toraja di mana saja, perantauan umumnya, apa saja agamanya. Itulah sebabnya mengapa bisa Bambang Purwanto bisa menjadi penasihat di PMTI Kobar dimaksud.

Ketua PMTI pusat periode 2021-2026 saat ini dijabat oleh Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Lumbaa-Komaling, yang sedang ikut ajang Pilkada Sulawesi Utara 2024, selaku calon Gubernur dari Partai Gerindra berpasangan dengan Victor Mailangkay dari Partai Nasdem. Sedangkan Ketua Pengurus Wilayah PMTI Kalteng periode 2022-2027 dijabat oleh Ir. Irbar Pairin Senobua.

Yohanes Baka, yang juga menjabat Bendahara Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGIS) Kobar, menceritakan bahwa persahabatan dirinya dengan Bambang Purwanto itu sudah lama. Karena dirinya saja sudah merantau ke Kobar itu sejak akhir dekade 1970-an. Sedangkan pak Bambang itu memang adalah warga keturunan Jawa yang lahir dan besar di sini, ujarnya.

Sebagaimana diketahui pak Bambang menjadi caleg terpilih (urutan kedua) mengganti Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng Nadalsyah (Koyem) yang sedang running on Pilkada Gubernur Kalteng saat ini, berpasangan dengan Supian Hadi.

Yohanes bercerita bahwa di Kobar khususnya di Kota Pangkalan Bun, hubungan toleransi dan harmonis antara suku-suku di Indonesia itu terjalin dengan baik sudah lama. Baik orang Dayak, orang Melayu, orang Jawa, orang Batak dan orang Banjar termasuk kami dari warga Toraja, hidup rukun dan damai, saling tolong menolong. Ini sebuah gambaran mengapa Kalteng ini disebut Bumi Pancasila.

Dari contoh ini, kita perlu menepis ketakutan, bahwa di daerah ini tidak ada bentuk kerawanan sosial dengan isu-isu SARA yang sering dikhawatirkan itu. Tentunya kembali kepada tokoh-tokoh warga suku-suku itu, bagaimana mereka bisa mengelola keterbukaan dan saling menjaga perasaan sesama warga Kalteng. Jika itu dijunjung tinggi, maka tentunya tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Soal Pilkada Kalteng saat ini, seharusnya itu dijadikan momentum untuk saling mempererat kembali tali silaturahmi antara semua elemen masyarakat. Saling mengingatkan di antara sesama warga calon pemilih agar tidak berlebihan dalam mengeksploitasi isu-isu SARA sebagai jualan kampanye. Sebab sudah sering justru jualan seperti itu tidak akan laku dijual. Sebab warga daerah ini sudah sekolah tinggi-tinggi dan melek politik. Tidak mudah untuk dihasut atau masuk pada konsumsi isu menyesatkan dan hoaks.

Bumi Pancasila Kalteng ini memang memberi kita contoh hidup bagaimana di atasnya hidup beragam suku etnis dan tidak saling sikut dan tak percaya satu sama lain. Warga masyarakat yang sudah dewasa dan kaya pengalaman hidup bersama. Di mana tanah dipijak di situ langit dibangun. Selamat bertugas dan sehat selalu untuk wakil kita dan mewakili daerah ini di pusat, untuk pak Bambang Purwanto, SST. MH. dari Fraksi partai Demokrat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.