Palangka Raya (Dayak News) – Ketua RT 4 RW 7 Komplek Mendawai Sosial Jalan Mendawai Palangka Raya, Muhammad Samsul saat ditemui Awak media mengungkapkan kekecewaan dan rasa sesalnya Jika Kedepan Keberadaan SD Negeri 14 Palangka yang berada di Komplek Mendawai Sosial harus ditutup.
“Ya sangat sedih dan sesal jika kedepannya SD Negeri 14 Palangka yang berada diwilayahnya harus ditutup, karena sudah banyak siswa yang lulus dari sekolah tersebut dan tidak sedikit juga siswa yang telah sukses jebolah sekolah tersebut.” Ungkap Muhammad Samsul. Jumat (19/08/2022).
Meskipun dirinya merupakan perpanjangan tangan dari masyarakat ke Pemerintah, namun untuk menyurati Pemerintah dan dinas terkait hingga kini pihaknya belum melayangkan surat terkait kondisi gedung sekolah hingga Kegiatan Belajar Mengajar.
“Kami melihat Faktor gedung itu kan bukan masalah yang sangat krusial. Mungkin saja karena sistem pendirian gedungnya ada yang kurang kuat bagian pondasi dan sebagainya. Jadi kalau SD ini ditutup, kita sangat tidak setuju. Karena banyak anak-anak kami yang memerlukan dan ingin belajar di sini,” paparnya.
Disebutkannya, pihaknya juga tidak tahu apa alasannya sekolah tersebut ditutup, karena hingga sekarang pihaknya tidak pernah diundang intuk berdiskusi dan waktu ada kunjungan dari pemerintah melalui dinas terkait juga tidak ada pemberitahuan.
“Kita tahunya dari masyarakat kalau sekolah ini mau ditutup, kalau ditutup bagaimana dengan anak-anak yang mau sekolah di dekat sini kan. Kalau kita memindahkan anak ini ke depan polda itu sangat jauh dan resikonya tinggi, karena anak-anak harus melewati jalan raya. Kalau di sini kan sekitar komplek atau perumahan warga saja, sehingga para siswa pergi dan pulang sekolah sangat aman,” ungkapnya.
Meskipun semua juga tahu bahwa ada musim banjir, tapi kan itu tidak merupakan kendala bagi anak-anak kami untuk bersekolah di sini. Tapi kalau misalkan itu ditutup, kita kurang tahu alasannya apa karena tidak ada sosialisasi secara menyeluruh terhadap warga di sini pasca kejadian bangunan sekolah yang ambruk pada 09 Januari 2022 lalu.
“Terus terang saya sebagai RT, saya tidak setuju kalau sekolah ini ditutup. Harapan saya agar sekolah ini dibenahi saja kembali, itu kan gedung tidak terlalu banyak,” pungkasnya. (AJn)