Palangka Raya (Dayak News) – Selama Sepekan kedepan, yaitu mulai tanggal 09 Oktober 2021 hingga 15 Oktober 2021 Seluruh Provinsi di Kepulauan di Indonesia akan mengalami cuaca yang ekstrim akibat dua Siklon Tropis tumbuh di belahan bumi utara yaitu Siklon tropis Lionrock dan Siklon Tropis Kompasu yang mana sama-sama lahir dan tumbuh pada (08/10) yang lalu.
Dilansir dari Laman Website Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geologi (BMKG) Jakarta melalui Trophycal cyclone warning center, Akibat tumbuhnya dua Siklon tropis tersebut membuat Dampak yang sangat luar biasa terkhususnya bagi wilayah Indonesia terkhususnya 24 jam kedepan yaitu Minggu (10/10) intensitasnya akan meningkat.
Siklon Tropis Lionrock berada di Laut Cina Selatan sebelah selatan Cina, tepatnya di 18.0 LU, 110.9 BT dengan kecepatan angin maksimum mencapai 35 knots (65 km/jam) dan tekanan udara minimum di pusatnya mencapai 994 hPa. Siklon tropis Lionrock bergerak perlahan ke arah utara menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitasnya akan meningkat dalam 24 jam kedepan.
Sedangkan Siklon Tropis Kompasu terbentuk di sekitar wilayah Samudra Pasifik Barat sebelah timur Filipina, tepatnya di 13.8 LU, 131.5 BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 35 knots (65 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 998 hPa. Siklon tropis Kompasu bergerak ke arah Timur menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan intensitasnya pun akan meningkat dalm 24 jam kedepan.
Siklon Tropis Lionrock maupun Kompasu dalam 24 jam kedepan dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia, yaitu berdampak dan berpotensi adanya Hujan Sedang – Lebat disertai Petir dan kilat diwilayah Aceh, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara.
Sementara itu, Gelombang laut dengan ketinggian 2.5 – 4.0 m di Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Laut Sulawesi dan Samudra Pasifik utara Halmahera, serta Gelombang laut dengan ketinggian 1.25 – 2.5 meter dapat terjadi di Perairan Kepulauan Anambas, Laut Natuna Utara, Perairan Kepulauan Natuna, Perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar, Perairan Kepulauan Sangihe – Kepulauan Talaud, Perairan Bitung – Kepulauan Sitaro, Perairan utara dan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, Perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
Selain dampak tidak langsung dari kedua siklon tropis tersebut, saat ini cuaca di wilayah perairan Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi atmosfer yang cukup basah dan tingkat konvektivitas yang tinggi sehingga rawan terjadinya cuaca yang ekstrim. (PR/AJn)