Kasongan, (Dayak News)-Direktur Eksekutif Organisasi Non Pemeritah (Ornop) Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Kalimantan Tengah, Dimas Novian Hartono menyatakan, banjir yang melanda bumi Tambun Bungai, salah satunya di Kabupaten Katingan, disebabkan oleh pengelolaan sumber daya alam yang kurang baik sehingga mengakibatkan daya tampung dan daya dukung lingkungan menjadi berkurang.
Menurut dia, intensitas curah hujan yang tinggi akhir akhir ini, tidak ada masalah jika daya tampung dan daya topang lingkungan cukup tersedia.
“Saat ini daya tampung dan daya dukung lingkungan semakin merosot karena deforestasi di Kalimantan Tengah, baik yang mengatas namakan perjinan dan non perijinan. Penegakan hukum menjadi salah satu peran penting untuk menekan defkrestasi yang terjadi,” ujarnya, Selasa (12/10).

Dimas meminta Pemerintah membuat evaluasi ijin ijin yang telah diberikan di Kalimantan Tengah dan memperbaiki kembali hutan yang telah hilang atau rusak.
“Tidak ada lagi memberi kesempatan ruang investasi sumber daya alam serta proyek proyek yang mengakibatkan berkurangnya tutupan hutan,” ulasnya.
Lebih lanjut, ia berharap Pemerintah menyelesaikan akar masalah dari bencana ekologi ini. Diantaranya dengan melakukan evaluasi ijin, audit lingkungan, penegakan hukum dan memperbaiki langkah guna kebijakan yang berpihak terhadap kelestarian alam. “Salah satunya dengan memberi ruang bagi masyarakat dalam memberi perlindungan dan pengelolaan sumber daya alam berdasarkan kearifan lokal melalui hutan adat yang saat ini masih diperjuangkan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara, mengutip pernyataan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Katingan, Hap Baperdo, beberapa waktu lalu, pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Katingan berjalan cukup baik. Alasannya, program pembangunan di Kabupaten Katingan sejalan dengan motto “Katingan Hijau.”
Selain itu, Katingan diapit oleh dua Taman Nasional. Untuk bagian utara oleh Taman Nasional Bukit Raya Bukit Baka dan wilayah selatan Taman Nasional Sebangau. “Adanya kedua taman nasional itu, menjamin daya topang lingkungan hidup bagi kelestarian sember daya alam,” demikian Hap Baperdo. (Dan)