Kasongan, (Dayak News) – Mahalnya sewa tenda untuk lapak para pedagang mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Katingan, Nanang Surianyah. Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Katingan sejak tadi malam (13/7 2022) telah menggelar Festival Budaya Penyang Hinje Simpei yang merupakan rangkaian Perayaan HUT Katingan ke-20.
Guna memeriahkan acara, panitia pelaksana mengundang para pedagang berjualan di lokasi itu. Tapi belakangan jumlah penjual sangatlah sedikit.
Permasalahan terjadi sebagai akibat tingginya sewa lapak sehingga para pedagang berpikir dua kali untuk meyewa.
“Logika saja, mustahil pedagang mau berjualan tetapi merugi sebagai akibat mahalnya sewa lapak,” ujarnya, Kamis (14/7 2022).
Padahal menurut dia, kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Katingan berdampak positif bagi pemulihan ekonomi yang saat ini babak belur akibat pandemi. Melalui perputaran uang barang dan jasa dinilai mampu mengairahkan perekonomian di Kabupaten Katingan yang saat ini kondisinya stagnan.
“Untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) silahkan saja. Tapi perlu dipikirkan juga bagaimana nasib para pedagang yang saat ini masih banyak yang terpuruk,” imbuhnya.
Disisi lain, Politisi Partai Golkar ini mengkritik persiapan Panitia Pelaksana yang terlihat amburadul. Panggung dibangun dengan ukuran kecil sehingga tidak muat menampung semua pejabat Katingan yang hadir. Akibatnya banyak tamu undangan terpaksa berdiri, bahkan peserta lomba harus meninggalkan tempat duduknya karena diisi para undangan yang hadir.
“Saya saja harus berdiri. Mustahilkan saya mengambil tempat duduk peserta lomba, tidak etis,” pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Katingan, Risnaduar membenarkan jika untuk lapak pedagang dipungut bayaran. Namun ia tidak bersedia menjawab besaran sewa perlapak. Malahan ia berdalih sepinya para pedagang sebagai akibat adanya acara bersamaan di Palangka Raya, yakni Kalteng Expo. (Dan)