Palangka Raya (Dayak News) Pasca Adanya kenaikan BBM jenis Pertamax sejak 1 April 2022 dan adanya antrian kendaraan yang mengular di SPBU Kota Palangka Raya untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite, dipastikan tidak berdampak signifikan pada kenaikan harga maupun ketersediaan bahan pokok dipasaran kota Palangka Raya.
“Kenaikan harga sejumlah komoditas maupun bahan pokok dipasaran Kota Palangka Raya, masih bersifat fluktuatif atau naik turun. Jadi tidak sepenuhnya terjadi karena adanya kenaikan maupun kelangkaan BBM,”ungkap Kabid Perdagangan DPKUKMP Palangka Raya, Hadriansyah.
Namun demikian, Hadriansyah tidak menepis jika kenaikan harga sejumlah bahan bakar minyak itu sedikit banyak tetap mempengaruhi terhadap kenaikan harga sejumlah komoditas tertentu dicontohkan pasokan hewan ternak untuk persiapan Hari Raya Idul adha, seperti sapi maupun kambing dimana tetap mengalami kenaikan harga.
‘Itu karena pasokan hewan kurban tersebut didatangkan dari jauh. Jadi tetap ada perhitungan biaya transportasi atau BBM,”bebernya.

Sementara itu disinggung apakah adanya kenaikan harga sejumlah BBM seperti Pertamax dalam pekan terakhir, akan berpengaruh ke angka inflasi di Kota Palangka Raya, menurut Adau tentu akan berpengaruh terhadap angka inflasi.
“Tetap akan terjadi inflasi. Namun kita berharap angka inflasinnya tidak terlalu berlebih,” harapnya.
Terlepas dari itu sambung Adau, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya akan terus berupaya memastikan stok dan memantau bapok di wilayah setempat. Terutama menjelang Hari Raya Idula dha, agar tetap aman dan terkendali.
“Kami terus memantau dan memonitor pasokan maupun harga bapok. Saat ini semuanya aman. Kalaupun ada beberapa yang mengalami kenaikan harga, tapi tidak mempengaruhi komoditas lain,”pungkasnya. (AJn)