Palangka Raya, 8/9/2020 ( Dayak News). Suhu politik Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) serentak tahun 2020 sudah terasa di sebagian wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Begitu juga di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).Dalam kontestasi politik kali ini, Pilkada Gubernur dan Bupati Kotim.
Dalam Pilgub Kalteng mulai dari berebut perahu sudah meninggi suhunya dirasakan oleh masyarakat, gerakan patahana begitu antosias memborong partai hingga sempat berhembus akan melawan kotak kosong.
Sistem politik di Indonesia yang bisa maju ke arena dari dua sisi.Menggunakan perahu politik yang dikendalikan partai politik secara desentralisi oleh pengurus pusat dan juga bisa melalui jalur independen.
Untuk Kalteng hanya memilih lewat perahu partai politik.Semula digadang-gadang bakal ada empat pasang yang terus bergerak bertarung merebut hati rakyat pemilih. Hal itu sesuai hasil analisa para pemain politik yang berpacu pada perolehan kursi di DPRD.
Kenyataannya, praktek borong-memborong perahu tidak terhindarkan.Peran pengurus pusat tampaknya mematahkan langkah harus berhadapan dengan kotak kosong.Itu pembelajaran demokrasi yang baik. Hingga akhirnya bisa mendaftar ke KPUD terdapat dua pasang, yakni pasangan patahana Sugianto Sabran sebagai calon Gubernur didampingi Edy Pratowo sebagai calon Wakil Gubernur berhadapan denga Benbrahim S Bahat sebagai calon Gubernur berpasangan dengan Ujang Iskandar sebagai calon Wakil Gubernur.
Dari agenda yang telah disusun oleh KPU, ada satu pemandangan yang terlihat menarik. Dalam agenda pemeriksaan kesehatan, Selasa (8/9/2020), empat orang pemain itu diatur duduk dalam satu meja.
Dari bahasa tubuh mereka jelas terpancar masing-masing ada menyembunyikan pesasaan dan suara hati yang tidak diketahui orang lain. Hanya mereka yang punya hati itu sendiri yang tahu.
Ujang Iskandar dalam deklarasi, usai pendaftaran di KPU Kalteng menyatakan, Kalteng saatnya membutuh perobahan dipimpin oleh seorang yang Terbukti dan teruji seperti Benbrahim S Bahat.Dia sebagai pendamping suap siang malam memberi masukan dan membantu tugas untuk perubahan masyarakat Kalteng yang lebih baik.Termasuk tatanan birokrasi yang betul2 melayani, bukan dilayani.
Memenuhi harapan besar masyarakat yang merindukan perubahan itu, Ben/Ujang sudah siap.”Kami tidak mau dengan cara yang mengatakan uang banyak,tapi intinya uang untuk kepentingan bertarung siap.Apapun gaya jika digiring, siap terus.Satu kata harus bisa memenuhi harapan rakyat Kalteng pasangan Ben/Ujang menang,tegasnya.
Sebelum melakukan tes kesehatan, kedua pasang cagub/cawagub Kalteng ini diatur duduk satu meja.
Kini dikembalikan pada masyarakat Kalteng saja untuk bisa secara cerdas untuk melihat dan menjatuhkan pilihan pada pemimpin yang mereka anggap bisa sebagai pimpinan yang bijak.
Kalteng dengan motto Bumi Tambun Bungai, Bumi Dayak, Bumi Pancasila.Maka dari motto ini mengingatkan masyarakat jangan terpancing dengan jualan politik yang membawa berbagai isu untuk menarik simpatik yang menonjolkan perbedaan.
Dari ujung motonya saja, Kalteng Bumi Pancasila, maka pemimpin yang dicari hanya satu tujuan untuk mensejahterakan masyarakat Kalteng dengan tidak mengkotomi masalah suku,agama, ras dan golongan (SARA).CAMKAN INI. (Pr/Den).
